Thursday, February 26, 2004

suatu bentuk kekecewaan yang tidak bermaksud menyinggung siapapun


Kata orang fitnah lebih kejam dari pembunuhan..
Dalam langkahku kutemukan sesuatu yang jauh lebih bengis..
Fitnah bisa dilakukan tanpa kedekatan emosional sekalipun,
beda dengan kemunafikan,yang menghujam tanpa belas kasihan!

Ada orang yang nyaman dengan kepura-puraan tersebut,
katanya,"yang penting semua adem ayem.."
Beretika memang perlu,tapi kalau memberi celah terlalu banyak,
luka yang menganga akibat pengkhianatan tak mungkin disembuhkan!

Kemunafikan hadir tanpa indikasi,seperti cuaca yang tak terduga..
Begitu pelan seakan tidak berbahaya,walau sebenarnya amat mengancam!
Sungguh sifat yang telah merasuk ke tulang sumsum,
mungkin selamanya akan menjadi duri dalam dagingku..
Kekhawatiran yang sangat..


Tersembunyi ribuan makna di balik sebuah kata,
sungguh hal itu baru kusadari sekarang..
Bukan hanya makna,tanggung jawab pun terasa menghimpit..
Konsekuensi yang luar biasa dari kata "cinta"..

Being in love adalah perasaan yang ajaib,
yang mampu menghangatkan ujung kaki sekalipun dalam hawa dingin yang menusuk..
Namun bila perasaan yang sama beranakan rasa khawatir,
ingin rasanya lari begitu saja,dan menyimpan semua lembar ingatan yang ada..

Tuesday, February 24, 2004

Untuk menyemangatimu..


Pintamu dihembuskan angin yang menjelma dalam mimpiku,
ternyata kau yang menyusupkannya di sela ricuhnya hari..
Kerinduanmu memenuhi segala wadah yang mungkin singgah padaku,
keteguhanmu sungguh mengikis waktu yang tampak terlalu tebal..

Ada apa,sayang?Nampaknya kau kehilangan gairahmu..
Adakah yang bisa kulakukan untuk sedikit memperluas ruang gerakmu?
Janganlah kau telan bulat-bulat rutinitas yang kian menghantammu..
Pungutlah kilau-kilau kecil yang seakan tak berharga,
karena Dia menciptakan segalanya berharga untuk kita..

Monday, February 23, 2004

Larikan aku,mimpi!


Semalam aku bermimpi,alurnya tampak nyata sekali..
Aku tengah terlibat dalam suatu pengejaran,sialnya aku adalah sang buron..
Entah apa alasannya sampai aku dikejar-kejar seperti anjing begitu..
Yang kuingat hanyalah laptop-ku hilang di tengah nafasku yang memburu..
maaf,tepatnya nafasku yang diburu..

Belum habis aku dikejar,ternyata aku tergagap dan terbangun..
Rupanya mekanisme tubuhku hendak berkata aku sudah cukup istirahat..
Mimpiku adalah manifestasi pikiranku saat ini..
Andai mimpi bisa aku setting,
maka aku ingin sekali terlelap dengan pulas..

Thursday, February 19, 2004

Keep up your spirit!


Saat seseorang dikecewakan oleh konstitusi,ada dua pilihan sikap untuknya..
Apakah ia akan meneruskan pengabdiannya,
ataukah malah berbalik menjadi pembangkang dan berusaha merusak sistem..
Pilihan yang luar biasa dikendalikan oleh nurani dan terutama iman..

Baru dua orang yang kukenal mampu menjadikan kekecewaan sebagai pecut untuk maju..
Maju disini kumaksudkan tanpa luka,dendam ataupun niat latent..
Mungkin memang itulah yang membedakan mereka dengan yang lain..
Terutama dia yang tengah mengusahakan kontribusi terbaiknya,
walaupun katanya hitungan matematisnya adalah nol!!


semangat bisa muncul dimanapun,demikian pula keajaiban..

Wednesday, February 18, 2004

untuk seseorang yang akan tetap merdeka sebagai seorang manusia,mungkin tidak sebagai lelaki


Sesuai dugaanku,ruh-nya sangat serasi dengan wadahnya..
Kucoba menggali ingatanku,mencari kepingan yang cocok..
Ternyata lekuknya jauh lebih indah,
lebih berkarakter dengan sendirinya..

Dia mengaku sebagai orang kebanyakan,
yang selalu berjalan rapih di pinggir garis tepi..
Lainnya denganku,yang katanya dan juga kutambahkan,
seringkali melanggar garis bahkan meniadakannya..

Ingin kuarahkan perspektifnya,untuk mengintip isi batinku..
Jangan membaca gerak bibirku,namun terjemahkanlah binar mataku..
Maka akan kau temukan baki emas yang kosong,
yang tak pernah kurasa percuma telah menempanya..

Sunday, February 15, 2004

Makna Sebuah Tawa


Riso abundat in ore stultorum
Kalimat itu aku dapat dari sebuah komik mingguan..
Betapa hal bermakna dapat terselip dalam sebuah bacaan ringan..
Artinya adalah tawa yang berlimpah dari mulut orang-orang bodoh..
Semakin ke sini memang kupikir tawa tidak selalu melambangkan kebahagiaan..

Di balik tawa memang tersembunyi ratusan makna..
Ada tawa sedih,tawa sinis,tawa dendam,tawa miris..
Namun tawa yang paling mahal adalah tawa orang yang senang melihat penderitaan orang lain..
Itulah Jakarta,dimana semua tontonan ada harganya,
penderitaan pun menjadi bisnis tersendiri..

Tuesday, February 10, 2004

Semoga kelam digantikan sinar fajar..


Diriku sangat akrab dengan kekecewaan yang timbul dari pengharapan..
Dengan durasi yang teratur,pil-pil itu tidak terasa pahit,
Setidaknya memenuhi otakku dan memaksanya untuk bekerja,
karena hatiku lagi-lagi membangkang puannya..

Kesadaranku membuncah akan suatu fakta yang terkaji ulang,
betapa setiap insan mempunyai tingkat kerentanan yang berbeda..
Sengatan dahsyatnya mentari masih bisa kuatasi dengan simpul di bibirku..
Namun betapa aku tak berdaya,saat matamu menandingi kelamnya malam..

Monday, February 09, 2004

Tidak sendiri,kawan!


Senja ini temanku berlinang airmata,ia benar-benar hancur..
padahal siang tadi sorak sorai terpantul dari bening matanya.
Gairahnya meredup seiring gerakan mentari yang tengah undur diri..
Mungkin waktuku telah habis,getaran bibirnya terbaca demikian.

Aku juga ragu untuk membisikkan semangat,karena problemanya terlampau berat.
Mungkin hal yang sama dialami oleh manusia yang berteritori di Indonesia ini.
Dia saja tidak mengkotak-kotakkan kita,lalu siapakah kita berani menyebut diri kita berbeda dan membuat patron yang sama bagi tiap orang?

Abangku bilang,hidup ini adalah pilihan bebas,
kupikir selayaknya juga pilihan itu pilihan sadar..
Jadi berhentilah memandang hidup hanya berdasar ideologi..
katanya,ideologi adalah sebuah kesadaran palsu!!

Tuesday, February 03, 2004

Keledai Buridan


Entah apa bentuk pikiranku sekarang,rasanya sudah habis kuperas dan kupilin tanpa membuahkan hasil sedikit pun..
Aku sudah muak untuk terus menimbang-nimbang,toh semuanya sama saja untukku..
Sama baiknya,sama idealnya,sama bahagianya..
Masih saja aku tak rela disebut keledai,dan ilustrasiku ini bukan suatu keledai buridan..
Aku tidak mau disamakan dengan mahluk berkaki empat yang mati karena tidak bisa memilih dua bal jerami yang sama-sama diinginkannya..
Tapi kenapa dalam sosokku,aku berperilaku seperti keledai?
Suatu penyangkalan yang bodoh,mungkin besok aku harus ke kelurahan dan mengubah statusku..