Thursday, August 07, 2008

Halaman yang Berbeda

aku di halaman dua
kamu di halaman tiga

sehebat apapun kita mencoba
tak pernah ada percakapan
di satu halaman yang sama

aku mendahului
kamu tertinggal
begitu juga sebaliknya
kala waktu merotasi plot kita

tapi di penghujung hari
setelah semua selesai dibaca
kita selalu bertemu
saat buku kembali ditutup
bertemu tanpa pernah bersama

perenungan dua yang berbeda, Agustus 2008

Siang yang Pecah

aku masih teringat siang itu
tidak ada yang bergerak
hanya alis dan keruh mata bercerita
semuanya diam
mungkin kita lupa bernafas
tapi bagaimana hati ini
degupnya mendominasi kebisuan

siang yang nahas itu
mana kutahu kau akan begitu
raut mukamu terlihat kaku
seperti awal kita bertemu

hari ini juga aku berhenti
melepas cinta di ujung lensa
menuang warna di klise film
katamu pecah

tidak mau lagi mengabadikan momen
kalau harus melihatmu begitu menawan
tapi jatuh di tangan lawan

aku masih teringat siang itu
mataku panas
mungkin aku yang harus berhenti
membuatmu gila seperti ini

mengenang cerita, Agustus 2008