Sunday, December 15, 2013

Labuhan Jiwo



Ada suatu senja, dengan secangkir kopi dan renungan.

Tentang mimpi-mimpi yang terbilas waktu,
memudar dari harapan tapi tak dari ingatan.

Tentang jatuh bangunnya ujung kepala hingga kaki,
menghajar jalanan yang lebih manis dari kenyataan yang ada.

Kita masing-masing pernah susuri lembar buku,
belum habis sudah terbakar bersama amarah,
tinggalkan abu derita dan sebuah tanda tanya.

Akankah ini jalan terahir yang kita tempuh,
kalimat yang menggantung di langit kamar,
membayang di pelupuk mata jauhkan kantuk.

Sampai akhirnya harihari jadi perjalanan,
baris per baris kita tulis sebagai proses,
menasbihkan kata kita dalam sebuah buku baru.


South, Dec 15th 2013

Thursday, December 05, 2013

Menggubah Bahagia

Wajah berdebu, keringat mengalir,
bisa saja kuceritakan tentang seribu satu hari,
yang tak pernah seperti hari ini.

Tapi kita harus berjalan, menatap lurus tanpa menengok,
dan nanti jadi lantunan merdu di telingamu,
ketika aku berbisik, belum pernah seperti ini,
belum pernah tahu bahagia yang sederhana.

Kita berkendara menempuh waktu dengan satu keinginan.
Menjaga gegap gempita yang tersemat sepanjang hari.
Tanpa sadari mata dan sentuhan mematri ingatan,
menceritakan kembali bahagia melalui tutur kata dan kelembutan.

Sekarang pelan aku pahami,
kenapa tidak pernah berhasil dengan puluhan yang lain.
Aku dan kamu dipersiapkan untuk bertemu,
meramu suka di atas duka.

Menggubah bahagia menjadi hal-hal sederhana...


@121 HQ, going two