Tuesday, October 08, 2024

Malam Kelahiran Kata

Sebuah pertanyaan masuk ke kotak suara,

menggelisahkan aku yang tadinya biasa saja.

"Kapan mau menulis lagi?"

...

Aku pun terdiam,

menyadari hampir belasan purnama,

puluhan pelangi terbentang utuh,

sampai ratusan katarsis kularikan kakiku,

untuk menghindari secarik kertas,

dan sebatang pena.


Aku, bukannya pensiun berkatakata.

Tapi sempat kularikan emosi dan rasa,

kubenamkan dalam di antara logika,

menyuarakan realita tanpa peduli cita.


Mungkin ini saatnya kuambil asahan kata,

pelan-pelan menyapihnya,

setelah melahirkannya kembali.


#berbahagia 

#reunikatakata


G3, hampir tengah malam

Saturday, March 23, 2024

At Zero Cost

Tidak ada satu tali,

ataupun rantai,

yang dapat menahan rasa,

dan keberadaan.

.

Angan dapat terbang tinggi,

berhembus ke kanan dan ke kiri,

pikiran bisa melaju dan melesat,

menelisik pun menelanjangi.

.

Kita semua adalah manusia bebas,

tidak butuh alasan bahkan,

untuk sekedar merasa tepat pada tempatnya.

.

Anytime,

at any moment,

we can walk away freely.

Sunday, March 17, 2024

Ada Apanya

Tidak pernah ada yang lebih menusuk,

dari aroma bangkai yang datang dan pergi.

Tidak pernah tuntas,

tidak setitik pun diakui,

tapi berkeliaran liar mengganggu indera.

.

Dari sekian banyak pilihan,

dari sekian ribu pernyataan,

yang seakan bisa berbalurkan melati sambac,

satu kepercayaan yang pernah ada..

hancur tak bersisa menyapu kesempatan.

.

Berikanlah mereka kesempatan,

berbuat apa saja tanpa sedikit pun arahan.

Disitu kita bisa melihat,

bagaimana mereka benar menghargaimu.

...

..

.

#bungkam

#overandover

Wednesday, March 13, 2024

Bungkam

Ada suara perlahan mengetuk,

namun tiada yang membuka pintu.

Hanya ada kesunyian,

di balik pusaran kecewa.

.

Dari sekian hari dan senja

lokasi ataupun waktu,

pasti ada yang tengah Ia tunjukkan,

agar gamang tak lagi ada,

biar keraguan habis tandas.

.

Sunyi

Bungkam

.

Kenapa pada sudut mata yang masih perih,

ada kenangan yang dahulu terbantahkan,

kini nyata seadanya,

mencungkil kedua mata sampai habis,

habis rasa dan hanya


bisa


bungkam.


#perfectending 


Wednesday, November 22, 2023

Stigma(nya)

Penandanya bukan gerbang tinggi,
atau pintu dari kayu jati.

Bukan juga halaman rumput manila,
atau perapian tradisional yang hangat,
lengkap dengan kayu bakar.

Kalau ada yang mencari,
bahkan sampai pada lantai kesekian,
atau pada kokohnya baja ringan,
dapat dipastikan, titik lokasinya keliru.

Adanya pada sebuah rengkuhan;
lapang namun erat,
jenaka tapi mengalir alami.

Juga pada sinar mata yang mengantarkanmu pada tinggi awan-awan, namun juga membuatmu jatuh dalam pusaran yang tidak pernah usai.

Seharusnya sesederhana itu,
ketika kau jadikan sebuah pribadi;
menjadi rumahmu.

-It is what is it; Nov 22nd 2023-


Wednesday, October 11, 2023

Pesta Tahun Baru Dalam Bilik Hati

Senja tadi aku berjingkat, 

dalam tempo yang perlahan,

seakan berjalan di atas awan,

takut pada goncangan,

lalu buyar segala duduk perkara.


Bukan dalam ketakutan,

tapi dalam kehati-hatian,

apakah yang tidak dapat dibeli materi,

tidak juga larut dalam sepenggal kenangan?

Mungkinkah ia berbentuk zat gas,

yang tak bisa diam lalu menguap pergi?


Aku membawa pesta tahun baru,

lengkap dengan 

perayaan malam Natal,

dalam bilik dan ruang hati.

Seperti kecupan pertama anak sekolah,

yang tak sabar, ingin diberitakan kepada dunia. 


Ternyata,

bahagia itu sederhana,

tapi sungguh tidak mudah.


Ternyata...


Menteng, Bukan Sebuah Sendja Belaka; 11 Oktober 2023


Tuesday, October 03, 2023

Kacang, Susu dan Ketan Dalam Gaduh Mangkuk Kecil

Dan pada akhirnya,

tidak juga ditemukan cahaya di ujung jalan,

ataupun dinding sayup bersuara..


Apa yang terjadi ketika saklar dimatikan,

dan semua hanya hening saja dalam kegelapan?


Tidak selalu ada jawaban,

dari ribuan gaduh keinginan.


Kadang,

kita hanya begitu biadab,

mencoba mencari versi yang terbaik,

dari diri sendiri.

Sunday, July 23, 2023

Derasnya Sore Ini

Perhatikan yang kamu punya,

perhatikan yang kamu beri,

sebelum kamu meminta.


Ketika kita saling tunggu,

sampai langit jingga jadi kelabu,

lenyaplah cita yang harusnya lahir dari cinta,

menjadi titiktitik mula derasnya sungai,

turun dari sudut mata, hingga lidah matirasa.


Perhatikan apakah;

kamulah cerminan orang yang harusnya tak kau percaya, 

semirip itukah dirimu? 

---------------------------

Jeda,

tanpa kelanjutan cerita.


G3, Tiga Tanpa Kata

Sunday, July 16, 2023

Sinar Mata Seribu Tanya

Seperti apa hari esok?

Panjang seperti rambut Rapunzel,

lapang seperti dada Ummu Kultsum.

.

Seperti apa percayamu?

Akan kumulai dari hari;

saat kau labuhkan imanmu,

pada kita.


#SlowBurner Juli 2023



Tuesday, January 03, 2023

. (nul)

 Entah dari kapan kita diajar untuk melekatkan nilai pada kata,

walau itu sekedar warna, tekstur, bentuk, atau suara.


Mungkin awalnya aaaa, aaaa, uuuuu, uuuuuu, eeeek!


Pengalaman mereka, dirasa-rasai, diendap-endapkan,

sampai menempel pada dinding dan tiap pori.


Lalu dicetakkan pada tiap partikel yang kita telan,

dengan harapan itu semua mendarah daging. 


Kenapa; hitam - keras - tajam - pekik harus begitu negatif,

padahal banyak yang jauh lebih kelam dalam kekosongan,

tanpa suara, tanpa nada, tanpa kata.


Kalau saja kau tahu apa yang tersembunyi,

di balik semua yang tidak terkatakan, 

niscaya kau akan memilih meminum katatitikkomatandatanya

sampai hari terakhirmu di dunya. 


Black Bagel, 2023 

Wednesday, August 03, 2022

Rumah; Sesederhana Itu

"Seperti apa rumah yang kau idamkan?"

tanyanya sambil mengetes, 
mencoba mengukur batas toleransi,
antara lampu sinar kuning atau putih,
dengan taman atau malah tambahan carport. 

"Seperti apa surga kau dambakan?"

kutanya balik sambil meraba,
rasa yang kuingat selalu ada,
membangun pondasi bertahun-tahun,
hingga kuat dilanda air bah, 
badai serta topan.

t a k b e r g e s e r s e i n c i p u n

----------------------------------------

Seperti apa, ya seperti apa?

Manusia, homosapien yang suka berdefinisi,
membuat garis batas benar dan salah,
berjuang memberikan makna, 
sekedar untuk memposisikan. 

Mencegah kesengsaraan katanya,
bergantung pada bahagia yang itu-itu saja.

---------------------------------------------------

Seperti apa? 

Kalau kita akan menggali makna,
melekatkan arti pada sebuah kata,

kuinginkan rumah yang berhawakan damai,
dengan cukup ruang saja untuk saling merindukan,
dilengkapi meja makan dan tempat tidur yang saling membutuhkan. 

Sedari dulu,
memilih walaupun tidak membutuhkan,
membuat butuh untuk saling melekatkan,
itulah rumah dan penghuninya.

-------------------------------------

Itulah definisi rumahku.


3 Agustus 2022

Saturday, July 30, 2022

Sebuah Perjalanan

Hari ini aku pergi,

bukan hendak mencari,

tapi tuk mengkolekte..


sepotong demi sepotong,

remukan sampai serpihan,

dari apa yang pernah utuh.


Karna selama ini kubiarkan saja,

binar jadi pendar,

yang tadinya cukup jadi kurang..


dan hari ini,

aku pergi untuk pulang,

kembali menemukanku 


UTUH 


seperti pada Sabtu dini hari,

tiga puluh sembilan tahun lalu,

berdaya dalam ketidakberadaan.


Utuh dan sudah sangat cukup ♥️

Thursday, July 07, 2022

Letak Salah Paham

Jangan berani-berani;

kau salahkan waktu. 


Waktu yang linear,

waktu yang diam saja tak beraksi, 

waktu yang tak pernah punya niatan, 

lalu kau bilang.. 


sayang, kenapa baru sekarang, 

sayang, kufikir kau sudah berlalu.. 


lalu mau kapan kau sadari, 

waktu hanyalah dekorasi,

tidak pernah ia isi wacana dan asa, 

itu semua hanya olah fikir olah rasamu! 


Kau luncurkan anak panah pada lembu jantan

yang sudah mati membusuk, 

lalu kau tergopoh membawa sebilah pisau, 

menusuknya lima ratus kali, 

berharap darah segar mengucur deras. 


Sama seperti ketika nenek sibuk menata taplak putih dengan tepian brokat bunga-bunga, di tengah gaduh dan pecah polah tawa setengah lusin cucu dan binatang peliharaan, berlarian di ruangan yang sama. 


Bukan hanya olah fikir dan rasa, 

penempatanmu juga adalah bencana, kawan! 


Jadi berhenti menyalahkan waktu, 

baiklah menakar nilai yang kau bawa ke tukang gadai, 

mungkin bukan nilainya yang keliru, tapi mata yang melihatnya yang kehilangan fokus. 

Sunday, March 27, 2022

Diri & Hak Prerogatif

Katanya...

apa yang seharusnya terjadi,

sepanjang apapun jalannya,

seberliku apapun putarannya,

akan kembali layaknya hukum gravitasi.


Bisa jadi, itu bumerang.

Bisa jadi, sudah ada dalam ketentuan.


Tapi kebebasan dari teror dan rasa takut,

khawatir bahkan gusar,

rasanya begitu alami,

seperti terlahir kembali.


- Monopoli 2022



Tuesday, August 10, 2021

Ghazi; Tepian Langit.

Panjang usia,

panjang berkah,

panjang pagi siang malam,

panjang usaha,

panjang niatan baik, 

panjang fikir,

dan panjang sabar.


Seyogyanya,

sebaiknya.


Juga pada tiap pergumulan yang muncul.

Kalau memang tidak baik, kenapa diperebutkan,

kalau memang pemberian, kenapa diributkan.


Ah ego, bising sekali kau bicara.


Terima kasih,

di tangan yang tak sembarang,

dia menjadi yang terbaik di saat terburuk.


Cukuplah cukup,

kita tepikan perahu dan berfokus energi,

pada hasil panen yang baik untuk anak dan cucu.


Terlalu diberkahi dalam hidup ini,

terlalu begja. Kulo sing bejo. 


living a great fairytale, 2021

Wednesday, June 23, 2021

K.Giok (Yu Huang Da Di)

 Terjun, melayang...


Tidak perlu tinggi, 

tidak perlu menjadi yang ter- dan paling,

hanya sebuah citacita belaka,

dari sekumpulan orang idealis.


Pada nyatanya,

pada akhirnya,

adalah bagaimana untuk berdiam,

lekat pada apa yang disebut abadi.



Tuesday, March 30, 2021

Ranger Danger



Kejutan yang datang tidak terduga,

saat kita tidak pernah mengharapkan sesuatu.


Bizzare Love Triangle,

dengan notasi yang seakan ituitu saja,

tapi remix yang mendadak kekinian.

Tone-tone yang selaiknya pudar,

mendadak membuncah memberi kerlip.


Pandangan memudar, menjauh dari setir,

seakan blind spot memberikan dimensi lain,

biru langit jadi hitam dengan warnawarni,

dan gravitasi tidak lagi berlaku.


Uniknya rasa, memberikan sinyal..

berlari menjauh atau mendekat?

Time will tell.



Old Note, Djakarta.

Sunday, March 08, 2020

Better Than the Dream

Dalam perenungan dua kali dua,
tanpa cahaya dan seribu resonansi diri,
insomniac's lullaby;
hanya bermodalkan gitar akustik dan kalimat,
tanpa berpindah seinci pun ke senja di ujung sana.

Kau bertanya,
kenapa tidak pernah ada tanda titik?
Aku pun kembali bertanya,
kapan kita tahu hari yang awal mula?

Jauhjauh hari,
nampaknya ada yang diikat,
dipasangkan begitu rupa,
walau diteliti walau ditelusuri,
hanya itu yang dirasakan jiwa.

Dan logika bergeletakan di pintu masuk,
tercerai berai...

I wasn't expecting that.


Djakarta. 8 Maret 2020, -never too tired

Thursday, August 01, 2019

Kelakar Pelakon

Semalam aku bermimpi,
bertemu dengan seorang petarung,
yang tak lain adalah seorang dirigen.
Dalam kancah lokal, dimana benar salah abuabu.

Ramai dan berisiknya seruan,
lamalama jadi seperti gurauan,
arahan dan nyanyiannya memabukkan,
mirip penyihir yang membolakbalikkan fakta.

Memandu supporter berlarian ke kanan kiri,
berusaha memasukkan bola ke gawang,
sambil melakukan trik pada pihak lawan.

Namun seketika lapangan padam lampunya!
………………………………………
……………………………………
……………………………….
angin pelan berputar, dan semakin bergemuruh,
hingga nyaring dan memekikkan,
muncul sinar yang begitu terang mendadak!

Kita tengah berada di dalam colosseum,
semua mata menuju pada pertarungan sengit.
Antara pihakpihak yang tak tahu arah mata angin,
masih ragu apakah matahari atau bulan yang berotasi,
dan jelas tak mengerti untuk apa semua darah dan airmata ini.


True To Yourself, 2019 

Sunday, November 18, 2018

Kebetulan Adalah Nihil

Perubahan terbesar terjadi dalam diam,
dan di tengah kemungkinan satu banding sejuta,
kita tidak lagi berbincang tentang masadepan,
juga tentang masalahlampau, sekian menit itu..
hanya sepasang jiwa yang menemukan jalan pulang.

Tergaris dan terpatri, kita tidak bisa lari.
Sedikit menunda atau malah mempercepat,
hingga ada sebuah pembelajaran yang berarti.

Sudah lengkap dan bahagia sedari awal,
tinggal pilihan -ku dan -mu untuk saling menyempurnakan.

Surprise, surprise! :: 2018

Friday, November 16, 2018

Suratan Dan Garisan

Dan bagaimana mimpimimpi pernah tertabur dalam ayakan cemas,

atau ide dasar membangun istana bisa dimulai dari bilahbilah kayu saja,

dalam keadaan yang berbeda, awal mula yang bijak, tentu hasil penambahan bisa sebanyak pengalian,

dalam malammalam yang diisikan ruang hampa mungkin bisa berangsur lega..

karna demikianlah adanya, tanpa suatu tanda tanya.

Yang abadi dan tidak bergeser adalah frame dan kenangan. 

-night ride time, 2018

Tuesday, November 13, 2018

Setipis Tali Perak

Lalu dalam ketiadaan,
setelah sinar terakhir merebak dan pergi,
semua menjadi begitu terang,
seperti ilham yang dicari puluhan tahun,
atau hidayah yang bukan hak setiap orang..

Menutup telinga dan mulut,
membiarkan suara hati sayup-sayup...
berteriak mengenai keinginan yang terdalam.

Satu di antara sejuta,
dan masih begitu indah.

Tidak larut oleh waktu,
tidak juga oleh jarak dan derita.

- Shot To The M***, 2018

Sunday, November 11, 2018

[Tidak Ditemukan]

Menjarah,
menikam dan menghabisi..
tiap bulir rasa, menumbuhkan perih,

Seakan kaca begitu buram dan retak,
1000 broken glasses, begitu seni dan interior,
melupakan sejarah dan asal mula,

Begitu saja.

*8102*

Wednesday, October 24, 2018

If it's true, it'll last...

I don't sing under the rain,

I collect it, together with your pain,

mold it with your tears, recreate words,

tack it and sail through the open sea.


- we must learn to sail in high winds, 2018

Beautiful Redemption

What people consume?

Memories.

------------------------

How do people die?

By being forgotten.

------------------------

This is not butterfly affect,
this is the decision that changes everything.

Tuesday, October 09, 2018

Badai Kata (2)

Kita terjebak dalam kini,
sambil berhitung dan mengkalkulasi,
abacus berderik pelan, lalu cepat,
dengan nafas yang seiring sejalan,
walau degupan maha mega.

...

sore yang masih panjang,
karna bahagia tidak begitu mudah diluruskan,
dan beda pipa kapiler serta bentuk pengejawantahan.


Coming back surprise, twisted, 2018




Friday, September 28, 2018

Badai Kata (1)

Kalau yang buat percintaan kita luar biasa adalah rasa gegap gempita di hati,                                       aku congkel keluar hati(ku) lalu (mu),                                                                                                 dan aku awetkan biar selama-lamanya kita seperti ini.

Terkadang aku takut ini berlalu,                                                                                                               tapi sepertinya bertambah menjadi satu-satunya opsi.                                                                        Aku baru tahu hati tidak ada dinding dan sudutnya.

Tolong tidurlah, larutkan aku esok pagi saja. 2018


Wednesday, September 26, 2018

Shifting Paradigm

She never knew how to love halfway, 

it's there between standing still and giving all,

some call it wisdom, 
some call it compassion without possession,

it's there but she will never know, 
when the perfect one is loving without killing, 

because the time will never be right.


So she walks, and never looks back.

Wednesday, September 19, 2018

Siapa Kawan Siapa Lawan

Dalam sejarah, baru dalam perang kali ini,
aku, diriku, hasil kemarau dan panenku,
merunduk, gemetaran menahan pilu.

Ingin diperjuangkan oleh sang musuh,
pertarungan macam apa ini yang tengah berlangsung?

Chamber, 2018

Thursday, September 13, 2018

Bunga Kata-Kata

Tidak usah berburu Kadupul Flower atau sekedar Juliet Rose,
tidak ada yang memintamu berusaha sedemikian rupa,
hanya jagalah keselarasan hati dan fikiranmu.

Karna buah pikiran adalah katakata,
dan meracau di siang hari bolong adalah kamu,
yang tengah mengaduk-aduk rasa jadi gelisah,
menepiskan helaian kuntum yang tengah mekar. 


warm gun, Sept 2018


Hati Kaca Spion

Kalau kerap berkata tentang hari yang lampau,
pelaku dan kejadian,
kenapa harus menjejakkan kaki pada kini,
mengelabuhi mata, mungkin jauh dari hati.

Hentikan kebiasaan abuabu yang dipikir tak mengapa,
pengejawantahan realitas tak indah berbalur emosi sesaat,
hanya perkara jauh di mata dekat di hati.

Be here, now.
Or leave. (fucking go!)

memoir, seribu abad - Jkt, 2018


Tuesday, August 21, 2018

Sekarang Dan Nanti

Aku takut,
dalam sisa satu kehidupan ini,
tidak cukup aku berbagi detail hidupku.

Membawamu ke tempat-tempat kesukaanku,
mengajakmu menyaksikan senja turun di penghujung pantai,
mereka ulang yang pernah direkam retinaku,
menyalinkan rasa pada ujung reseptor lidahmu.

Berapa pun yang kita miliki bersama,
dalam kehidupan ini aku akan menutup mata..
dengan satu kalimat yang tertuang dari jiwa,
I have lived my life, with the one I love.

Dan tak ada batas ajal yang mengakhiri,
mengubah love menjadi past tense.

I'll catch you in another life time. 


- telinga dua-mu, Djakarta 21 Agustus 2018

Wednesday, August 15, 2018

Selisih Setengah Nafas

Analogi kamu akan aku kadang salah,
bukannya kamu tidak cerdas,
tapi pengalaman yang sama membuat kita sesat,
terlalu banyak sebelum ini,
terlalu mahir sedari dulu.

Sekarang semua sederhana,
semudah XYZ di bab terakhir,
tanpa harus memeras logika,
atau bersiasat satu langkah pun.

Terkadang, setengah nafas terakhir ditunda,
bukan karna ragu, melainkan meraba jejak,
dan tentu beban, benarkah..sanggupkah,
it's just too good to be true. Really.

Biar penanggalan berangsur pelan,
menuju pulih dari semua luka,
dan memulai semua tanpa beban,
pada ransel perjalanan yang nanti.


Sederhana, dan akhirnya. Agt 2018.

Tuesday, August 07, 2018

The Onion Router

That's how you do it,
you're there but undetected,
you're everywhere and still I cannot see you,
to be precise we cannot see each other,
we don't recognize each other,
until the time is right,
with 'sucks' as another word,
then we race against everything,
to one point; sigaraning nyawa.

Chamber, 1 Agt 2018

Friday, July 27, 2018

Senja Hari & Awal Cerita

Atas dua larutan kafein yang terasa hanya lumayan,
mungkin setetes dua tetes rindu tuk memiliki utuh tlah merusak rasa..

Sama halnya kita selalu tertinggal waktu,
hingga terasa dipecundangi dan dilucuti,
sampai hanya tersisa dua kepingan atomhati yang terpecah,
berusaha menyekutukan garisgaris tangan.


Never say never, God loves giving surprise. 



Baru Sebuah Awal

Kamu katakan bibirku membisu, 
sementara mata ricuh menimba luapan rasa
yang tadinya tak mau mengaku.

Kalau mencinta harus dengan alasan,
dan dibutuhkan 135 tahun baru dua orang bisa benar cocok,
akudankau telah mati berulang kali
dan menjelajahi lorong waktu kerajaan hingga kini,
semua begitu kilat tetapi tidak sementara.

Pengejawantahannya tidak keliru,
kata yang paling kuhindari seumur hidupku,
aku yakin kau menangkap


C

               I
      N                          T
   A


walau berserakan tapi kau tasbihkan pelan agar menetap lebih lama.


One whole package, yes damn you. Antah berantah bulan Juli 2018

Friday, June 29, 2018

Soul Craft

so f a r
yet feel so close,
never like this before

we sew our soul into one,
each time we met.

(have we met before?)

Sesederhana Jarak

Belum pernah kukatakan rindu,
untuk langkah kaki yang tergesa memburu jam pulang,
belum pernah kukatakan kangen,
untuk pergantian shift malam menuju pagi,
perdebatan sempurna siapa yang menggantikan popok.

Atau sekedar siapa yang mengisi botol dot,
menepuk pantatnya, menggeser kakinya yang melintang.

Mungkin aku jarang mengatakan ini,
dan pernah lupa bahwa cinta itu butuh bepergian,
sebelum pulang dan menyegel rapat-rapat akudankamu,

Mungkin,
dan mungkin yang banyak sekali...

aku tidak pernah berhenti mengasihimu.


welcometothereallifeofTy, Jkt June 2018

Monday, May 21, 2018

Sandi Asma

Hal terhebat yang bisa dirasakan manusia,
adalah satu dan dua hal yang dia sembunyikan rapat-rapat,
walau sesekali terlontar lewat mata yang berkabut,
dan gerak tubuh yang tak terpenjara.

mata bicara, Mei 2018

Monday, April 30, 2018

Cermin Jiwa (1)

Aku perlu mencatat ..
biar saat waktu datang membilas semua,
masih ada satu kotak rasa yang bisa dibuka,
akan harihari ini, pernah mampir keajaiban,
begitu erat dan sinkron tanpa harus berbagi rahim.

Begitu larut lamatlamat dalam halal dan haram,
hingga tak ada alasan, untuk mengenyahkan semua.

Karena satu dalam seribu tahun,
ada belahan jiwa yang sempurna adanya,
hanya dengan satu keretakan waktu.

- indah perspektif nol

Camouflage 101

"I love the fact that we're doing it a lot,"

"Cause sex with me is always that good?"

"No, cause we use sex to suppress that feeling,"


... why do you think we always get horny after all these time?


.near, but far. Djakarta 2018

Friday, April 27, 2018

Kepingan(ku)

Dalam setiap jeda, koma tak bertitik,

seharusnya ada kegelisahan.


Sama seperti subuh dan senja yang terlalu hening,

takut-takut gemuruh akan segera datang menyusul,

tapi nyatanya tidak.


Dalam setiap hari berlalu, pagi yang tergesa,

malam yang terlalu lelah, entah kenapa..


Kamu melekat erat, kepingan jiwa sebelah,

di raga yang berbeda.


- seperti kamu adalah aku, sigaraningnyawa

When was that?

“I miss you.”

“Which part?”

“All of you. The whole you.”

...

But I’ve never been completely with you.


- equlibrium 2018

Wednesday, April 04, 2018

Beranak Rasa

Dalam dunya tak berhak milik ini,
ku pernah merangkummu dalam peluk (dan doa).

Sejenak, tapi utuh.


sacred time, out and beyond / jkt. petang.


Wednesday, March 14, 2018

Ramuan Bahagiaku

Selamat senja hari sayang,

kukejar tatap matamu,
yang berkeliaran di sepanjang meja,
lengkap dengan sunggingan senyum,
yang membuat monalisa cemburu.

Tidak pernah kenyang menuai adegan semalam.
Yang berkabut bukan karna air mata,
tapi akibat hati yang meriah.
Merayakan satu kelahiran rasa,
yang kita fikir sudah pasti mati.

Mereka yang tidak dilahirkan adalah mereka yang paling beruntung.
Mereka yang tidak berharap adalah orang yang bijaksana katamu,
kata semua orang yang akrab dengan logika.

Tapi kian kurasa tanpa adanya bibit harapan,
hidup adalah langkah gontai dan helaan nafas,
tidak enak dipandang, tidak lezat disejajarkan,

Sampai akhirnya aku memutuskan untuk meramu,
resep bahagia dalam rakitan neuron otak.
Aku, kamu, dan keberuntungan.
Biar rasa yang melekatkan semua,
dengan jumlah harapan yang cukup saja.


in between those glasses, 2018


Wednesday, February 14, 2018

Belajar Lupa Di Tanggal Empat Belas

Hari ini kita belajar untuk lupa,
untuk kembali pada masa yang sederhana.
Ketika pethricor dan aroma cotton candy sudah cukup,
membuat senyum sukses melintang,
dari ujung ke ujung pipiku.

Hari ini kita belajar lupa,
pada sapaan kecil yang menggemuruhkan hati,
menyusun keping domino satu hingga lusinan,
memberikan kepercayaan pada sepasang tangan lainnya,
untuk menggenggam harap dan berkata,
"kamu menyinari hariku,"

Mungkin nanti, atau esok,
kita mulai bisa lupa, juga pada hari-hari yang ramai,
yang selalu mendadak jernih dan lapang,
berisikan cita sepolos kopi hitam tanpa gula,
bahwa malam nanti kita pasti bertemu.

Hari ini aku belajar lupa,
dan pasti bisa lupa...

pada senyum, hangat, mata,
walau selamanya mungkin takkan lupa,
tentang kamu yang menjadi sinopsis semua,

atau sekedar, lupa pada rasa yang kau timbulkan.



a simple goodbye; cause from beginning we don't believe in love...

Thursday, December 21, 2017

Kilas Balik Musim Panas



Bukannya aku adiktif, pada mata dan tatapan hangatmu,
bukan juga pada lengkung senyum dan tawamu yang renyah,
atau sekedar pada pundak yang merayuku untuk menjadi lebih lemah,
sama sekali bukan ..

Apa itu rindu, ah tidak pernah mampir barang sejenak,
pada piring santapan harianku, atau sekedar pada titik sela rambutku,
begitu ringan dan mengganggu mirip si putih bandel,
aku tidak tahu, tidak juga mau merasa, tapi apalah rindu itu,
aku seperti lupa apa pernah bercandaan sang pencipta macam itu,
mampir ke benak dan rongga dadaku.

Sungguh menyulapku, kembali setinggi 125 centimeter,
berkuncir dua dengan bau bedak dan gulali musim panas,
dengan sepasang mata almond yang menanti hadiah Natal,
tapi pasti, dan aku yakin pasti…ini bukan rindu,
mungkin ini yang dinamakan sekedar euphoria?

Aahhh, menegang neuron otakku, tidak terima begini rasanya,
begitu alaminyakah melesak masuk dan membuyarkan semua pertahananku,
sehingga nyaris semua hal ingin kubagi denganmu, ingin menyertakanmu,
atau sekedar ingin menikmati keberadaanmu dan sesekali mendengar nafasmu,
sejak kapan hal ini masuk ke dalam prioritas hariku,
tidak bisakah aku kembali menjadi aku yang adalah aku,
atau sudah terlambat untuk memperkuat keping pertahanan domino,
yang berisikan kewarasan, kemandirian, dan …..

Sungguh entah, mungkin sekali ini,
hanya sekali ini ya... 
aku harus mengaku ka-lah ..

You know, I don’t have to say it right …m’kay?

Pencekam Hari Dan Kewarasanku


Sepasang mata menyala, bukan dalam gelap malam,
tapi mulai dari tepi dan awalan hari.
Di antara kabut dan ketebalan udara, dia mengintai,
dengan sinar dan kilat yang tidak besar tetapi runcing.
Seperti pantulan gundu dan bintang, membedakan, menakutkan.

Mengikuti setiap gerak gerik dan helaan nafas,
seperti menanti, untuk menyerang dan memporak porandakan.
Membuat takut setiap langkah, ingin siaga ingin selalu terjaga,
tapi senja sudah mendekat dan segala sesuatu kian jadi sunyi,
pelan, dan pelan..semua mulai mati dan bertumbangan,
ingin beristirahat melewati hari..

Sampai akhirnya aku menyerah, dan tidak kuasa menahan,
seketika itu pula sepasang rin- dan –du menyergap,
BLAAAARRRRRRRR DRRRRRRRRRR, dengan guncangan hebat seperti erupsi,
merasuk ke tiap pori, membanjiri keenam indera memaksakan mereka untuk mengingat,
menggoncang sukma dan mengkonsumsi candu kegilaan lamat-lamat,
nikmat merindukanmu, tanpa harus lagi bersembunyi….dan berlari.

Begitulah aku sempat membunuh untuk sekedar tak merindukanmu,

Dansa dan Benak #1


Aku mencari jejak perjalanan semalam,
siapa tahu ada satu dua bekas di sepanjang jalan.
Genggaman tanganmu lalu menyadarkanku,
sebelum terbeku pada sepasang mata yang mematrikan kunangkunang,
satu peranakan dengan yang semalam, yang lahir dari neuron otak dan rasa,
menciptakan prolog sebuah cerita yang entah bagaimana dan berapa lama.

Lost in your eyes, then the night falls

Friday, October 20, 2017

Sketsa Rasa #3

Perjalanan pergi bersama,
bisa kuubah menjadi perjalanan pulang,
dengan separuh hati yang turut bersisian...

kemana pun ...


My world is in your eyes...





 

Sketch of Feelings #2

The symbol shoudn't be a ring...

It supposed to be home.
A home, not a house.

Or a map, a route; back to home.
With the eagerness, pure intention,
without restriction, without responsibility,
but it is something that we want.

We want it whole heartedly,
to set our foot inside the home,
leaving all the burden outside,
feeding our soul with what's inside.

Home can be everywhere,
within everyone.
Everyone with the correct piece,
that can hold ours.


just too early ...


Sketsa Rasa #1


...

kita menabung rindu pada tiap sekat hari,
hingga tik tok tidak terdengar,
tertutup gelitik di setiap indera,
merambat sampai pangkal hati.

Begitu kian saat, hingga hitungan minggu,
sampai akhirnya waktu memberikan celah,
dan dalam lebur pelukan kita meledak,
tanpa satu kata yang perlu terucap. 


dalam bungkam, ibukota; Oct 20th


Friday, October 06, 2017

Habis Depa Juga Skala

Satu-satunya yang bisa beranak pinak,
tanpa terbagi tanpa berkurang,
tapi melesat berkali lipat jumlahnya,
seperti dipermulus wax perahu kertas,
menyusuri liku tahun kehidupan,
berteraskan kanan kiri pencobaan,
dan akan melabuhkan rasa pada lautan,
yang tak bertepi, juga tak pernah surut.

Selamanya, sampai umur ini masih ada.

Only yours,  my Janna.

Tuesday, October 03, 2017

Stirb Nicht Vor Mir #2

I don't know who he is
In my dreams he does exist
His passion is a kiss
And I can not resist

I wait here
Don't die before I do
I wait here
Don't die before I do

Kemudian pada malam pergantian tahun,
bukan perayaan satu negara, tapi perayaan dua jiwa,
yang tahu kini pasti akan menjadi pernah,
dan mungkin esok tidak akan sama.

Kematian yang kau bayangkan,
berada di atas kapal entah di lautan mana,
mungkin bibir ini akan memberikan senyum dengan derajat lengkung maksimal,
atau sekedar terkulum mengikatkan bendera hitam seperti di pergelangan tanganmu,
bahwa kita (kau) telah melewati sebuah perjalanan kehidupan yang hebat.
Yang membekas, dan patut dikisahkan kembali,
pada anak dan cucu-cucuku.

Ich warte hier
Don't die before I do
Ich warte hier
Stirb nicht vor mir


Stirb nicht
Sometimes love seems so far
Ich warte hier
Your love I can't dismiss




Nomad stays deep in the soul...

Stirb Nicht Vor Mir #1



Die Nacht öffnet ihren Schoß
Das Kind heißt Einsamkeit
Es ist kalt und regungslos
Ich weine leise in die Zeit
Ich weiß nicht wie du heißt
Doch ich weiß dass es dich gibt
Ich weiß dass irgendwann
irgendwer mich liebt

He comes to me every night
No words are left to say
With his hands around my neck
I close my eyes and pass away
I don't know who he is
In my dreams he does exist
His passion is a kiss
And I can not resist

Ich warte hier
Don't die before I do
Ich warte hier
Stirb nicht vor mir

Sebuah siang tanpa kepengangan telinga,
tanpa riuh dengan berang, disertai wangi kopi,
di seluruh apartment, hingga tercampur baur,
kedua puluh hingga setengah abad,
bergumul airmata dan citacita,
apa yang bisa dibagi dan dipintal bersama.


I can still taste the sweetness..