Suara Logika
Kalau ada seribu langkah boleh terulang kembali,
tanpa nafas tertahan dan jam pasir yang dijungkirkan,
akankah kita bertemu dan berjabat tangan,
mengucapkan nama masing-masing,
sebelum akhirnya berlalu dengan beberapa senyum?
Kalau ada seribu tawa yang bisa digemakan kembali,
tanpa perlu diingat kapan dan kenapa,
akankah kita sekarang duduk bersebrangan,
menghitung centimeter yang nyata,
dan puluhan meter yang tak terbaca?
Kalau ada seribu tangis yang dapat disurutkan,
tanpa harus menggenangi bola mata,
akankah kita sekarang beradu punggung tanpa bersentuhan,
menggerutu dan mengeluh, pada dinding yang using?
Sungguhkah rasa itu tdk pernah ada?
Aku ingin melihat senyummu tanpa harus ku menangis,
Aku ingin bahagia tanpa kau berduka,
Bisakah kita menempuh jalan berdua?
Atau haruskah kita mendua? Hati dan logika?
@ office :: 14 Mei 2010
Perempuan Senja. Suka menulis sejak mengerti S-P-O-K. Hanya saja sekarang K berganti rupa jadi Kamu. Punya hubungan cinta benci dengan tulisan, rasa dan kenangan.
Friday, May 14, 2010
Monday, May 03, 2010
Sesederhana Selamat Pagi
Ada tanda tanya di balik titik,
selalu di cerita kita.
Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
Ada tanda tanya di balik titik,
selalu di cerita kita.
Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)