Sunday, February 27, 2011

Surat Untuk Ratih, Disana...


Aku akan mengenangmu,

lebih dari eyeliner yang tegas mencuat di sudut matamu,

lebih dari pandangan yang seakan-akan galak,

lebih dari hobi merokokmu yang selalu membuatku tersenyum...


Aku akan merindukanmu,

juga ceritamu tentang bekas kawanku yang juga bekas kawanmu,

juga rasa ingin tahumu tentang apa yang terjadi di dunianya,

juga amarah serta sedihmu saat menuturkan semua...


Aku akan terus belajar darimu,semampu aku,

bagaimana jadi perempuan yang begitu mencintai pasangannya,

bagaimana jadi istri yang begitu setia dan menunggui malam-malam yang dingin,

dengan harapan dan doa agar berangsur hangat,

walau hanya dengan jejak keberadaannya...

bagaimana jadi manusia yang hidup untuk membahagiakan orang lain,

tanpa memikirkan nasib dan keinginan diri sendiri.


Aku akan terus berusaha belajar darimu, dan juga dari lurus logikaku,

untuk mencintai semua, dan juga...merelakan semua karena tidak ada yang abadi.


Aku sayang kamu, Ratih.

Semoga kamu tenang dan bahagia disana.

Thursday, February 24, 2011

Sehari Puluhan Kali

Kalau kukumpulkan stik kayu tiap kuingat kau hari ini,
jumlahnya akan melebihi jerih payah kuli gendong,
satu pekan lamanya.


Off to the moon, 24 Feb 2011

Monday, February 21, 2011

Jembatan Yang Dikenang

Aku suka saat gerimis matamu jatuh di bahuku.
Pelan-pelan kita sebrangi dunia yang berbeda,
gelap dengan lampu, terang dengan mendung,
kita ubah dua jadi satu, untuk sementara waktu.

HoRe, 13 Februari 2011