Tuesday, October 31, 2006

Api dan Air,
tanpa abu

Hitam jelaga,
api yang singkat,
kobaran nan dahsyat...

Ingin gumpalkan awan sesal di benak,
lalu turun luruh jadi hujan di sudut mataku,
hapus sisa abu di wajah dan hatimu,
saat aku memelukmu.
Healing

Tidak akan pernah sama,
bahkan bila benangnya adalah sutera.

Rindu sekali beradu bibir di balik pagar rumahku,
spontanitas percintaan yang meletup-letup.

Senyumanmu, kudambakan sangat!

Monday, October 30, 2006

Adrenalin Tak Henti

Bak kuda yang berpacu kencang,
menuju garis finish yang bergerak terus,
berlawanan dengan angin yang menerpa wajah.
Semua terasa lebih memburu, biru.

Sunday, October 29, 2006

Satu-satu

Tidak usah bicara cinta hari ini,
aku ingin berikanmu nyaman,
setingkat rasanya dengan aman.
Ngilu

Rasa yang kuat ini,
pilu jantungku.
Lebih baik kehilangan diriku,
daripada kehilangan kamu.

Wednesday, October 25, 2006

Kepemilikan

Aku ini pencuri,
sejak enam bulan yang lalu.

Kini tengah membuat NPWP,
supaya tidak ada yang aku-mengaku.
Atau seyogyanya, hak paten itu perlu?

Ah, matilah aku dalam kekhawatiran.
Walk on by...

Entah menahannya dengan apa lagi,
sepertinya lengan ini sudah mau patah.

Berdiri dengan kuda-kuda, sudah.
Menguatkan bisep trisep, sudah.
Memusatkan konsentrasi, sudah.

Pergilah sana, bila ingin.
Sepasang tangan saja tak mampu menopang,
suatu hubungan yang selalu di ambang batas.
Setipis Benang

Tolong berhenti disana,
persis di belakang garis.
Dan tolong berhenti mencintai aku.

Bukan mencintai yang selewatan angin,
atau saat matari sedang indah-indahnya.

Tapi mencintai yang satu paket,
lengkap dengan emosi-emosi ajaib itu.
Aku tidak menyukainya,
sungguh!

Cintai saja seadanya aku,
ala kadarnya, tanpa lebih-lebihan.

Terlalu mencintai aku,
akan menggusurnya menjadi benci,
sewaktu-waktu,
semau-mau kamu!

Monday, October 23, 2006

Nada Kata Rasa

Akan kutuliskan sebuah lagu,
tentang keriap di pagi hari,
tanpa terusik seharian yang menanti,
dalam beragam ketukan mimpi...

Mungkin tidak rapih,
selalu sulit kompak nada,
atau mungkin menggesa.

Hanyalah sebuah tanda,
terkadang alam turut bercanda.

Thursday, October 19, 2006

Finished

Malam ini kutemui mimpimimpi jatuh,
pada tangan yang terbuka lebar,
nyaris memeluk sebuah keajaiban.
Kabar Hari Ini

Bila hidup lebih menakutkan daripada kematian,
hidup tanpamu jauh lebih mengerikan lagi...

Saturday, October 14, 2006

Kalian yang satu...

Coba tolong dengarkan,
sekali ini saja.

Jangan biarkan cerita yang tak utuh mengempa,
sebarkan prasangka dan emosi yang tak bijak.

Dengarkan saja,
hati nurani yang bicara.
Catatan pantai

Kembalikan aku April tahun lalu,
dengan genggaman aroma laut di pangkal hidung,
dan senja yang surut seiring dengan khawatirku.

Wednesday, October 11, 2006

Cinta dan zina

Aku ingin disebut durjana,
satu-satunya yang mencuri tenang,
di kala diam hadirkan degup jantung.
Aku ini durjana yang jatuh cinta,
sungguh tak sama seperti dukana.

Monday, October 09, 2006

Fitnah

Katakan padaku,
apalah arti sebuah penghinaan,
atau malah hanya prasangka,
di atas sebuah foto bukan hitam putih,
satu-satunya firasah aku sedang tersenyum?

Friday, October 06, 2006

Equal

Kalau air mata sama berharganya dengan minyak,
sesak dan pilu akan sama dicarinya seperti kemiri.

Tuesday, October 03, 2006

Beranjak

Aku takut hari-hariku akan segera habis.

Layaknya rokok filter yang tertiup angin,
pun cerutu yang dinyalakan,
dan dibiarkan menahun.

Bulan-bulan yang luar biasa ini,
masih tetap dihitung hari per hari,
dan nyatanya adalah berjalan setahun.

Aku masih belum mendengar bunyi keretamu.

Monday, October 02, 2006

Sebatas senja

Aku ingin cintaku serupa sinar matari.

Yang menyambut pagi tanpa kekesalan kemarin.
Yang undur diri karna tidak ingin merusak kenangan indah.

Yang kau tahu akan tetap ada di luar sana,
walau tengah berlindung di balik payung,
pun awan yang bergerak.

Yang menghangatkan dan cenderung bermusim.
Kadang lembut menyapa bangun pagimu,
kadang pula bisa merah memanas karna emosi.
Story book children

Aku ingin menulis sebuah cerita,
tapi yang indah-indah saja.
Yang tidak tragis, tidak ironis,
walau sedikit miris.

Bila terpaksa, dibuat saja cerita tanpa tanda titik.
Biar tidak ada akhir yang menyedihkan.
Atau tanda koma, yang membuatmu bertanya,
ada apa setelah itu.

Mungkin lebih baik, aku diam saja.
Biar burung gereja yang cerita...
Nanti di suatu pagi, yang aku sebut beruntung.