Thursday, December 18, 2008

Draft II November

Bukan yang pertama,
tapi mungkin yang utama.

"Mungkin nanti kata-kata itu akan sekedar mengumpar di udara,
tapi kuharap kau masih mendengar nadanya."

sms tidak tersimpan rapih di draft,
mudah-mudahan tepat sasaran.
Draft Bulan November

Ada yang terpampang,
imaji berselamur lampu,
entah siapa memburamkan apa.

Ada yang merasa,
hati kian memanjang,
sepanjang harapan,
sepanjang akal yang dicelup doa.

Ada yang tak bisa kulihat,
rasa dibalik imaji,
rasa yang ciptakan imaji,
click! click! click!

Mencuri jiwa dalam tiap frame,
membuat distorsi semakin buas.

Hati-hati,
kalau hatimu cuma satu.
Hati-hati gunakan hatimu.

:: dari sebuah "film' yang melintas di depan mata,
melompati hati dari belakang ::
Sehitam Sapu Tangan

Kopi hitam,
sehitam-hitamnya.

Menghapus merah menganga,
sampai tuntas!
Hingga buram saja,
sehitam jelaga.

Kopi hitam,
kopi sapu tangan.

Menghapus gelisah,
sampai air mata.

Seperti amarah yang jebol,
seperti cokelat,
seperti seks.

Nowhere, Desember 2008
Rumahku Nanti

Rumahku,
bukan sebuah bangunan megah,
bukan pula sekumpulan orang berpakaian mewah..

Rumahku,
adalah sebuah sinar yang hangat,
namun menyejukkan..

Memberiku petunjuk seperti bintang di langit yang gelap,
menuntunku pulang tepat pada tiap langkah,
menyambutku dengan sebuah rengkuhan.

Rumahku,
adalah tempatku berpulang.
Suatu hari nanti.

Dan sekarang hanyalah fatamorgana,
yang riuh rendahnya kadang memekikkan telinga.

Cirendeu, Desember 2008

Monday, October 27, 2008

Perjalanan Rindu Antar Kota

aku benci merindukanmu
sambil menyetir sepanjang jalan tol
di bawah jejeran lampu yang sengaja dipadamkan
sekedar untuk penghematan
tanpa memikirkan keselamatan jiwa
hei malam ini saatnya rasa
perduli setan dengan nyawa

aku masih benci merindukanmu
dan selalu gatal untuk bertanya
adakah kau disana
di ujung jalan tol
yang sepertinya mulai terang
setelah berbelas kilometer
dan beberapa kelokan tajam?

aku makin benci merindukanmu
ternyata hanya gardu tol
dengan petugas tol bermuka kantuk
dan tangan yang terulur malas
dua puluh ribu sekian untuk antar kota katanya
memangnya aku ini supir bus
pakai instilah antar kota

itu itu yang buatku benci
bukan sekedar kesal
apalagi aku kembali sendiri
di tengah kota ini
masih saja bodoh untuk merindukanmu
mungkin baru selesai kalau lampu kota ikut dipadamkan..
Diam yang Absah

Terkadang ada luka yang membekas lama,
walau perih baru terasa.

Membuat mulut gamblang berkata,
walau bukan hal yang biasa.

Kata yang tak tertata,
menggunungkan rasa murka,
menghilangkan semua suka.

Haruskah kita tak bicara?
Atau sekedar tak punya wacana?

Cirendeu, Oktober 2008
Today oh Today

Yesterday is late,
tomorrow is too damn far..

Today is right now,
make the right decision,
and be consistent.

Because today is a gift,
that's why we call it PRESENT.

Cirendeu, October 2008

Wednesday, October 15, 2008

! Kemungkinan

Mungkin ada...

setitik,
seberkas,
sekilat.

Seperti kilat,
yang menghabiskan semua,
menyerukan titik!

Dan meninggalkan berkas,
mungkin.

Titik Poentjak (Rasa), Oktober 2008
A Champ is a Man of Wisdom

Getting close is a distance,
getting far is a trial,
with a big possibility you'll win the game.

When you think you already have it,
and you act like one,
that's the point where you're gonna lose it.

Be a winner,
act like one,
but don't get too comfy,
that's a loser's behavior.

Poentjak, Oktober 2008
Cermin Harapan

Dia adalah cermin,
dengan lorong pantul yang panjang,
yang membalas satu kebaikan,
beribu kali lipat..

Yang mengembalikan tunas harapan,
dengan pucuk ranting setinggi tepian langit,
dan tentunya lebat hijau daun.

Tidak seperti manusia,
harapan yang kita letakkan,
seperti nafas yang terlalu dekat dengan cermin,
mengembun dan memburamkan pandang.

Mengandalkan manusia,
adalah suatu pilihan.
Mengandalkan-Nya,
adalah satu-satunya jalan keluar.

Cilandak, Oktober 2008

Friday, October 03, 2008

Usiaku dan Seleramu

Gadis-gadis sekarang,
mati aku bersaing warna,
sesak karna usia tengah hari.

Kegirangan itu sudah berganti,
pijar lampu malam sudah meredup,
bukan karna semangat menghilang,
tapi karna tugas esok pagi.

Masih ada hari-hari lain,
yang bisa diakhiri tawa.
Denting gelas di balik lirikan mata,
senyum simpul dan beberapa persen alkohol.

Nanti kalau kau lelah,
dan ingin berbagi cerita.
Meminta sedikit perspektif dunia,
kita bisa berbagi kesenangan,
dengan cara kita sendiri.

Terbang ke Cilandak, Oktober 2008

Sunday, September 21, 2008

Sebuah Keluarga

letaknya hanya beberapa kaki,
dan ingatan masih lekat di hati,
hanya saja terlihat buram..

(meja makan, memakan kenangan)

Thursday, August 07, 2008

Halaman yang Berbeda

aku di halaman dua
kamu di halaman tiga

sehebat apapun kita mencoba
tak pernah ada percakapan
di satu halaman yang sama

aku mendahului
kamu tertinggal
begitu juga sebaliknya
kala waktu merotasi plot kita

tapi di penghujung hari
setelah semua selesai dibaca
kita selalu bertemu
saat buku kembali ditutup
bertemu tanpa pernah bersama

perenungan dua yang berbeda, Agustus 2008

Siang yang Pecah

aku masih teringat siang itu
tidak ada yang bergerak
hanya alis dan keruh mata bercerita
semuanya diam
mungkin kita lupa bernafas
tapi bagaimana hati ini
degupnya mendominasi kebisuan

siang yang nahas itu
mana kutahu kau akan begitu
raut mukamu terlihat kaku
seperti awal kita bertemu

hari ini juga aku berhenti
melepas cinta di ujung lensa
menuang warna di klise film
katamu pecah

tidak mau lagi mengabadikan momen
kalau harus melihatmu begitu menawan
tapi jatuh di tangan lawan

aku masih teringat siang itu
mataku panas
mungkin aku yang harus berhenti
membuatmu gila seperti ini

mengenang cerita, Agustus 2008

Friday, July 25, 2008

Seputaran Mimpi

Gelisah malam kali ini.

menderu-deru
angin
berpusar-pusar

Mimpi, mimpi....!!
Kata pucuk langit yang jadi persinggahan.

Tidurlah lelap,
pagi masih lama menarik kekangnya.
Ringkikannya yang nanti kan bangunkanmu.

Bandung, Juli 2008
Menangisi Rindu

Matanya kabur.
Hujan lebat pagi ini,
di balik kelopaknya.

Kemana manis?
Kemana kau pergi?

Aku sudah lama kehilangan masa lalu,
apalagi sekedar selasa ungu.

Mereka pecah dan buyar!
Di tiap pucuk pagi,
menanamkan rindu entah dimana.

Aku kehilangan rinduku.

Bandung, Juli 2008

Saturday, June 14, 2008

Bukan Sekedar Halaman

Halaman ini tidak akan pernah kusapu,
atau sekedar kurapihkan.

Biar semua begini adanya,
dengan cerita kita yang kian banyak,
dan senyummu yang jadi tepinya.

Halaman ini tidak akan pernah kuubah,
apalagi kujadikan mati.
Semuanya harus tumbuh,
kenangan kita, seiring dengan sesakku.

Biar semua begini adanya,
aku mati pelan-pelan,
dan halaman ini hidup selamanya.


Kenangan blogsite tua, Juni 2008

Friday, June 13, 2008

Sanctuary Love

My sanctuary,
that's who you are..

Safest place in this whole wide world,
where I can be kind-hearted,
or even play another dark round.

Acting with free will,
be whoever I wanna be.
The ability to do,
or not to do anything.

My sanctuary,
where I search for a peace of mind..

You're my final destination,
what could I ask for more.

Cirendeu, Juni 2008

Tuesday, May 20, 2008

Malam Bercerita

ada cerita tentang kamu

yang mengusik sunyi senyap
gelap yang melindap

membuat ku tak sadar
meraih gitar yang lama terlantar
memainkan cerita yang mirip sebuah kelakar

ada cerita tentang kamu

dengan aku di dalamnya
tapi masih saja ku tertawa
dengan tiga belas otot muka
yang tak pernah berhenti bekerja

sampai waktu habis lalu aku berair mata
semalam suntuk dari rasa lega

ada cerita tentang kamu

belum selesai ditulis
takkan habis dibaca

Cirendeu, Mei 2008

Friday, May 16, 2008

Apakah Rindu

Rindu.
Seperti badai yang datang tiba-tiba.
Tanpa gejala, lalu membawa segala.

Rindu.
Seperti kematian yang menyergap.
Saat nafas kehidupan masih berderap.

Jack House, Mei 2008

Tuesday, May 13, 2008

Nada Cerita Lama

Sebuah buku, dengan lembar-lembar yang menua,
warna kuning menyatakan usianya.

Hanya saja aku tak pernah kesulitan membacanya,
walau kata-kata yang memudar selalu melemahkan akalku.

Aku masih tertawa karna gurauan yang sama,
dengan ujung halaman terlipat,
bercak disana-sini.

Aku masih menangis pada titik koma yang sama,
bukan serupa tapi lagi-lagi sama.

Cerita yang itu-itu saja,
menjadi tempatku mereka ulang petaka,
sembari sesekali mengaku dosa.

Cilandak, Mei 2008

Saturday, May 10, 2008

Tengah Agustus

Waktu lebih giat dari usia.
Di suatu senja merah dadu,
dengan bahagia aku berhenti menua,
karna telah hidup bersamamu.

Cirendeu, Mei 2008

Tuesday, April 08, 2008

Pencurian Besar-Besaran

Kembalikan mimpiku, hai pencuri!

Malam baru tiba, mata belum merapat,
kau ingin aku mengingat lekat-lekat.

Pada mimpi yang kuloloskan dari kedua belah paha,
yang kugantungkan di balik pintu,
dan mimpi yang kujahit kembali karena bolong.

Mimpi yang bisa kau curi begitu keluar dari cucian,
sebelum kurapihkan dengan beban hidupku,
dan keringat mataku.

Dasar penjahat!

Cirendeu, April 2008

Friday, March 28, 2008

Foto Biru Kesukaanmu

Kau menggenangkan sejarah di biru fotomu,
membiarkan kunang-kunang terpatri dalam pigura,
dengan sinarnya yang berpendaran.

Mereka basah,
berkerlip gelisah.

Entah apa yang hendak kau pegang,
kami buram, karna jelas ingatanmu.

I believe, you're better than that =)

Cirendeu, Maret 2008

Tuesday, March 25, 2008

Sepatu dan Kesetiaanku

Dengarkan aku,
lewat derap kaki yang sama.

Saat gembira, gelisah,
marah ataupun bergairah,
bunyinya terdengar sama.

Hanya terkadang lebih cepat,
atau sesekali melompat-lompat.

Tetap sama karna sepatu darimu,
yang berkali-kali kuganti solnya,
yang tetap pudar walau baru disemir.

Aku tetap setia padamu.
Lewat sepatu tuaku,
aku selalu ingat padamu.

Cirendeu, Maret 2008
Pertanda Datangnya Hujan

Aku tidak pernah tahu,
kapan kau akan menangis.

Ketika kau resah,
bergulung-gulung menjadi gelisah,
lalu akhirnya berujung air mata,
aku tak pernah tahu.

Aku hanya tahu kau pernah meminjam renyai hujan,
dari lembaran buku puisi yang entah,
lalu kau sembunyikan baik-baik,
tanpa ijin dan lengkap kalimat,
hanya kau yang tahu dimana.

Untuk hari besar itu, hari baik katamu,
hari yang paling pas suasana hatimu,
dimana kau rebahkan kepalamu,
dan memulai renyai hujanmu.

Aku basah, tidak hanya kemejaku,
tidak karna air matamu.

Cirendeu, Maret 2008

Wednesday, February 20, 2008

Rasio Menyesatkan

Lama betul aku tidak menulis,
seperti lupa pada jalan pulang,
gerimis menghapus jejakku,
dan burung gereja memakan remah rotiku.

Lama betul aku tidak menulis,
seperti perempuan separuh abad,
yang duduk bersandar kekenyangan,
setelah memakan satu dunia.

Lama betul aku tidak menulis,
ataukah dunia tlah menjelma sepotong roti,
yang kukunyah perlahan sampai habis,
membuat manusia paling rakus,
ada di seberang cerminku ini?

Cirendeu, Februari 2008

Monday, February 18, 2008

Kembali Benar

Hanya orang besar,
yang berani dua kali berputar,
untuk kembali ke jalan yang benar.

Cirendeu, Februari 2008

Thursday, February 07, 2008

Hanya Satu Arah

Sebanyak apapun kau menangis,
biar bulan habis dimakan malam,
kau hanya bisa menyusuri tepian sungai.

Berjalan bolak balik pun,
takkan mengubah arah alirannya.

Barito, Februari 2008

Wednesday, January 23, 2008

Fotografer Tanpa Kamera I

Kalau kau urai benang raja dengan ketujuh warnanya,
mungkin masih kalah dengan tujuh kali tujuh kali tujuh,
kombinasi warna milikmu yang tak luntur usia.

Bintaro, Januari 2008
Reuni Imaji-Rasa

Kulihat kau melihat dunia dilihat telanjang,
lengkap sempurna tanpa penglihatan,
tanpa terang yang kerap mencipta bayangan.

: pn

Bintaro, Januari 2008

Friday, January 18, 2008

Merasai Rasa

Kau bisa tumbuh semakin tinggi,
dengan mengacuhkan semua rasa.

Jadi perempuan memang harus perasa,
bukan berarti membuang fungsi otak.

Rasa-rasanya, ini saat yang paling tepat,
untuk sedikit saja merasai.

Tebet, Januari 2008
Nikmatnya Semalam

Cemburu itu nikmat,
seperti kulit gatal kena garuk.

Cirendeu, Januari 2008