Wednesday, August 03, 2022

Rumah; Sesederhana Itu

"Seperti apa rumah yang kau idamkan?"

tanyanya sambil mengetes, 
mencoba mengukur batas toleransi,
antara lampu sinar kuning atau putih,
dengan taman atau malah tambahan carport. 

"Seperti apa surga kau dambakan?"

kutanya balik sambil meraba,
rasa yang kuingat selalu ada,
membangun pondasi bertahun-tahun,
hingga kuat dilanda air bah, 
badai serta topan.

t a k b e r g e s e r s e i n c i p u n

----------------------------------------

Seperti apa, ya seperti apa?

Manusia, homosapien yang suka berdefinisi,
membuat garis batas benar dan salah,
berjuang memberikan makna, 
sekedar untuk memposisikan. 

Mencegah kesengsaraan katanya,
bergantung pada bahagia yang itu-itu saja.

---------------------------------------------------

Seperti apa? 

Kalau kita akan menggali makna,
melekatkan arti pada sebuah kata,

kuinginkan rumah yang berhawakan damai,
dengan cukup ruang saja untuk saling merindukan,
dilengkapi meja makan dan tempat tidur yang saling membutuhkan. 

Sedari dulu,
memilih walaupun tidak membutuhkan,
membuat butuh untuk saling melekatkan,
itulah rumah dan penghuninya.

-------------------------------------

Itulah definisi rumahku.


3 Agustus 2022