Thursday, December 30, 2004

My fairytale..


Selayaknya matari yang terbit di timur,
dan tenggelam di barat..
Semburat jingga senja takkan pernah berubah,
hingga tiba saatnya senja undur diri..
Membiarkanmu terlarut dalam fajar yang khusuk,
dan malam yang megah..

Just this once..


Just tring to be honest,
with my self..
And that includes my heart,
my mind, my desire,
my needs, my everthing..
It all come back for nothing..
Just have to admit it..
Self emotion


Bagaimana aku bisa menangis?
Untuk sesuatu yang tak pernah kumiliki jua,
walau kuhabiskan bulanan untuk pelihara rasa itu..
Rasa yang menyinari,
sekaligus membutakan,
dan pada akhirnya menghidupi..
Bila kutemui nihil buah pada sepohon ara,
aku takkan membakarnya begitu saja kan?
Tapi jujur, menangis aku memang tak bisa..
I am bleeding..

Wednesday, December 29, 2004

Final, right?


And finally I meet him on the point,
where I cannot and would not play backward..
There is your final answer,
and that is my end..
Cause I know you are only making excuse..

Tuesday, December 28, 2004

Lemahku, kuatku..


Lemahkan aku dalam senyum,
mata yang berbicara,
dan jarak yang menyadarkan..


Kuatkan aku dalam mimpi,
angan yang terus ada,
dan renungan yang 'kan kubuat..


Kau yang membuatku statis,
mendalam pada rasa,
menipis pada kekang harapan..


Sisakan fantasi,
dan waktu yang terus bergulir..
Transformasi


Sebut saja, ingin kau jadikan apa diri ini..
Hujan renik yang menggelitik kulitmu,
hujan lebat yang mengisi satuan berat rambutmu,
atau tak jadi zat cair sama sekali..


Apa saja, kapan saja agar aku bisa bertemu denganmu..
Menyusup dalam pori yang terintim dan menjadi ikatan homogen..
Tak terpisahkan, bahkan oleh waktu dan takdir..
Ironis memang, kau sudah mencairkanku..
Earthquake..


Cepatlah kemari,
jenguklah asal getaran ini..
Bukan, bukan hanya rasa yang bergemuruh..
Ada sesuatu yang lebih dari itu,
rasa megah yang kuasai anatomiku..
Kepakan kupu-kupu pada relung hati telah melebar,
menyebar ke setiap penjuru syaraf,
hingga ujung jari yang semakin sulit menuliskan ini..
Satuan..


Terbilang satu diantara ribuan yang kutahu,
dia yang jati yang tak sekedar jasadi..
Tercipta satu antara dua ratus juta,
yang akhirnya melebur dengan ovum,
dan tumbuh kembang menjadi dia..
Takkan ada yang lain,
sebelum pun sesudah dia terlahir,
seseorang yang tergapai anganku..

Thursday, December 23, 2004

Labirin malam


Senyap sekali labirin malam yang kutemui,
yang menuntunku hanya noktah cahaya di ujung sana..
Apakah kau yang tengah menungguku,
hiasi kelam dengan rindu yang mampu membajak alam?

Tuesday, December 21, 2004

Senafas yang pernah ada..


Rantingku yang pernah terbakar menjelma kembali,
sekarang ia mempunyai hidup dan nafas,
serta kenangan yang hanya beberapa..
Musim yang kutunggu akhirnya tiba,
tak terkatakan indahnya ia yang telah merekah..
Sempurna dalam balutan matari pun rembulan,
nyata adanya pun sekedar siluet..

Thursday, December 16, 2004

Atmosfir beku


Bila kau lihat bayu selatan bergulir ke arahmu,
dapat kupastikan ia tengah membawa rinduku..
Sapalah dia dengan simpul di bibirmu,
karena senyumanmu yang kerap kuimpikan..
Biarkan ia sejenak mencumbu tengkukmu yang indah,
semata gantikan jemariku dalam lekukan pualam..
Peluk ia erat-erat, titipkan noktah rasa untukku ya..

Saturday, December 11, 2004

Laraskah?


Angin meniupkan selembar ingatan yang pernah kuusir,
jauh dimana hampa adalah nyata,
semata kau tak senandungkan nada..


Aku tak mencipta lantunan yang menghidupkan,
karena kau membuat tak selaras nada yang kuciptakan,
dan berakhir di titik ini..
Refleksi senja..


Kutemukan sosok yang mirip denganmu saat senja tadi,
kukira itu kau, tentunya dengan binar mata yang sama..
Pesona yang sama, lebih dari membinasakan..
Gairah yang sama, terletup dari gerak tubuhmu..
Mungkin semua memang terlalu serupa,
dengan asa yang pernah ada..
Karena nyatanya kau tengah menatap senja..

Thursday, December 09, 2004

Inspired over and over..


Kukira malam ini akan berakhir dengan kecupan indah di pipimu,
tapi rupanya anganku yang dahaga tidak berhenti di sana..
Dengan mengecupmu, aku ingin tuntas dengan semua rasa yang tak sampai..
Tapi tidak, sungguh mati aku semakin menginginkanmu..
Menyesapmu perlahan bisa jadi cara mencandumu yang paling ganas!

Monday, December 06, 2004

Not an ordinary one..


Clementine, he should be named by that,
maybe not exactly cause it's a girl name..
So forgiving, so patient,
damn sure he's one kind of man..

Sunday, December 05, 2004

A trip to the sky..


Sensasional sekali caramu memegang tanganku,
begitu erat seakan akulah satu-satunya tumpuanmu..
Dapat kurasakan degup jantungmu yang semakin cepat,
tapi hebatnya kau tak bergeming dan meninggalkanku..
Terima kasih untuk hari ini,
karena sudi berbagi adrenalin denganku..

Friday, December 03, 2004

Rasiku diriNya..


Tidak cuma bintang yang menjadi pertanda di mataku,
terutama senja ini yang entah mengapa langit sungguh cerah..
Awan berombak menggemakan suatu kisah,
dimana rasi bintang bisa keliru memberi arah bagi nelayan,
yang kemudian menggantungkan harapnya pada angin yang berhembus..
Angin pergi begitu saja setelah menyesatkan lebih lanjut,
dan kembali sang nelayan terkatung-katung..
Sampai akhirnya fajar menyapa lembut,
terdengar kemegahan suaraNya dari jauh,
dan ternyata yang perlu dilakukannya hanya meminta..