Pendengar Suaraku
Tuhan diam di ujung hidungku…
Tiap kubicara kutak bisa lihat Dia,
tapi kutahu sepertinya Dia mendengar.
Tuhan tinggal disana,
di suatu titik rawan tak terlihat.
Hanya ujung lidah kebenaranku yang menggapai-Nya,
bukan kata-kata yang hilang menjadi asap dan debu.
Tidak ada yang bisa jadi Tuhanku,
mereka terlalu dangkal untuk berada di tengah,
antara otak, mulut, dan hatiku.
Hanya Tuhan yang tinggal diam di ujung hidungku,
Dia yang mampu.
BV, 12 Juni 2010