Pesanku untuknya..
Lautan terdalam merasa pongah,
dia bukanlah sungai,maupun selat..
Riak kecil dianggap bukan masalah,
tapi dia tidak dapat menghindarkan penat..
Terlalu dalam bisa berbahaya,
begitu pula pembiasan perasaan..
Nelayan mengarungi medan yang riskan bahaya..
Bertahan atau tidak,itu menjadi pertanyaan..
Perempuan Senja. Suka menulis sejak mengerti S-P-O-K. Hanya saja sekarang K berganti rupa jadi Kamu. Punya hubungan cinta benci dengan tulisan, rasa dan kenangan.
Tuesday, April 27, 2004
Pembenaranku..
Untuk apa yang sedang kurintis,
maaf aku berhenti di tengah jalan..
Untuk semua yang kupunya,
maaf aku kalah berjudi dan semua telah ludas tandas..
Untuk mimpi tentang kita..dan lagi lagi tentang kita,
seorang penarik riba yang kejam telah menghitungnya sebagai bunga!
Jadi salahkan dia,yang menyita harta terakhirku..
Untuk apa yang sedang kurintis,
maaf aku berhenti di tengah jalan..
Untuk semua yang kupunya,
maaf aku kalah berjudi dan semua telah ludas tandas..
Untuk mimpi tentang kita..dan lagi lagi tentang kita,
seorang penarik riba yang kejam telah menghitungnya sebagai bunga!
Jadi salahkan dia,yang menyita harta terakhirku..
Merci
Merci,untuk pembunuhan itu..
Kau tikam jiwa yang tengah mekar..
Kau padamkan api yang baru kusulut dari gesekan batu..
Kau hancurkan rasa yang tengah kupupuk..
Kau remukkan semua yang kupunya atas nama kita..
Sempat pula kau ganti tangisku dengan darah..
Merci,untuk pembunuhan itu..
Kau tikam jiwa yang tengah mekar..
Kau padamkan api yang baru kusulut dari gesekan batu..
Kau hancurkan rasa yang tengah kupupuk..
Kau remukkan semua yang kupunya atas nama kita..
Sempat pula kau ganti tangisku dengan darah..
Ribuan voltase untukku..
Terima kasih untuk shock terapi yang kau berikan,
walau seingatku aku belum butuh pengobatan macam itu..
Aku pelihara rasa ini dengan keenam inderaku..
Kutumbuh kembangkan dengan subur,
walau hanya sebatas hati dan pikiranku,
karena belum saatnya untuk organ reproduksiku..
Tapi sungguh,kau beri ribuan voltase pada diriku..
Semata untuk buktikan kehebatan sosokmu,
pada mereka yang hanya melihat wadah dari ruhmu..
Suatu usaha yang percuma layaknya tegakkan benang basah!
Terima kasih untuk shock terapi yang kau berikan,
walau seingatku aku belum butuh pengobatan macam itu..
Aku pelihara rasa ini dengan keenam inderaku..
Kutumbuh kembangkan dengan subur,
walau hanya sebatas hati dan pikiranku,
karena belum saatnya untuk organ reproduksiku..
Tapi sungguh,kau beri ribuan voltase pada diriku..
Semata untuk buktikan kehebatan sosokmu,
pada mereka yang hanya melihat wadah dari ruhmu..
Suatu usaha yang percuma layaknya tegakkan benang basah!
Keluhan Rutin..
Sekali serigala akan tetap serigala..
Dia terlihat jinak-jinak merpati dengan bulu dombanya,
putih dan tidak bersalah,
Tapi selamanya dia tetap serigala!
Sekali serigala akan tetap serigala..
Dia terlihat jinak-jinak merpati dengan bulu dombanya,
putih dan tidak bersalah,
Tapi selamanya dia tetap serigala!
Thursday, April 22, 2004
Ritme
Menari dan menari,di atas tanah dalam bumi ini..
Menari dan menari,di atas sutra lahirmu dalam duniaku..
Merebak dalam siksaan kalbu yang lapar,
sungguh dahsyatmu hilangkan kuasa mendung..
Menari dan menari,berjingkat..lalu melepas gerak,
dan melepas rasa..
hingga melepas nyawa..
Menari dan menari,di atas tanah dalam bumi ini..
Menari dan menari,di atas sutra lahirmu dalam duniaku..
Merebak dalam siksaan kalbu yang lapar,
sungguh dahsyatmu hilangkan kuasa mendung..
Menari dan menari,berjingkat..lalu melepas gerak,
dan melepas rasa..
hingga melepas nyawa..
Monday, April 19, 2004
Skakmat!
Lagi-lagi sebuah permainan..
Lingua bergerilya menembus barikade pertahanan raga..
Hasrat terdalam memperkosa ruh yang akmal..
Dan disini jiwa dibius dengan codein..
Sekali lagi ini hanya sebuah permainan..
Lagi-lagi sebuah permainan..
Lingua bergerilya menembus barikade pertahanan raga..
Hasrat terdalam memperkosa ruh yang akmal..
Dan disini jiwa dibius dengan codein..
Sekali lagi ini hanya sebuah permainan..
Sebuah epilog
Tuntas sudah,kupilihkan epilog terbaik untuk kisah kita..
Emosi memuncak di sela asa yang kurajut perlahan,
namun apa yang kusemat di dadamu ternyata belum cukup..
Vonislah aku yang telah menarik riba dan meniadakanmu,
karena sungguh..aku kuasa tak..
Tuntas sudah,kupilihkan epilog terbaik untuk kisah kita..
Emosi memuncak di sela asa yang kurajut perlahan,
namun apa yang kusemat di dadamu ternyata belum cukup..
Vonislah aku yang telah menarik riba dan meniadakanmu,
karena sungguh..aku kuasa tak..
Sunday, April 18, 2004
Be or not to be..
Tiupkan nafas untuk mengisi paru-paruku,
walau aku hanya debu di alas kakiMu..
Siapalah aku yang tengah membangun mimpi,
sebuah titik pun adalah impian terbesarku..
Tiupkan nafas untuk mengisi paru-paruku,
walau aku hanya debu di alas kakiMu..
Siapalah aku yang tengah membangun mimpi,
sebuah titik pun adalah impian terbesarku..
Monday, April 12, 2004
untuk separuh bagianku..
Aku mungkin tidak sendirian,namun tanpamu aku kesepian..
Ingin kubunuh rasa ini,sebelum ia meniupkan hawa kematian..
Aku pejamkan mata,berusaha mengingat dan terus mengingat..
Lalu kutemukan sesuatu yang mengendap dalam benakku,
tubuh kita bersatu seperti air hujan yang meresap dalam pori tanah..
Aku mungkin tidak sendirian,namun tanpamu aku kesepian..
Ingin kubunuh rasa ini,sebelum ia meniupkan hawa kematian..
Aku pejamkan mata,berusaha mengingat dan terus mengingat..
Lalu kutemukan sesuatu yang mengendap dalam benakku,
tubuh kita bersatu seperti air hujan yang meresap dalam pori tanah..
Nothing could compare this beautiful words that came from a bestfriend's heart..
"You are..
someone to be proud of..
someone to be thankful for..
and especially..
someone to love..
You are everything special a person could be..
and you are loved for everything you are...
Thank you for being a special part of my life.."
"You are..
someone to be proud of..
someone to be thankful for..
and especially..
someone to love..
You are everything special a person could be..
and you are loved for everything you are...
Thank you for being a special part of my life.."
Monday, April 05, 2004
Kesalahan yang indah..
Resah menyelinap,pertanyakan suatu hal..
Salahkah aku yang menautkan rasa padanya?
Kalau memang aku terbukti bersalah,
maka kepada inderakulah diberikan vonis terberat..
Karena mereka yang mengenalkannya padaku,
hasrat terdalam tak kuasa kubendung..
Dialah yang menghidupiku dengan keseluruhannya,
manik matanya yang mengisi rongga di dada..
alunan suaranya yang mengusir penat di raga..
dan rasanya yang menyatu,menjadi pelengkap jiwa..
Untuk bintangku yang kesepian di samping bulan purnama
Resah menyelinap,pertanyakan suatu hal..
Salahkah aku yang menautkan rasa padanya?
Kalau memang aku terbukti bersalah,
maka kepada inderakulah diberikan vonis terberat..
Karena mereka yang mengenalkannya padaku,
hasrat terdalam tak kuasa kubendung..
Dialah yang menghidupiku dengan keseluruhannya,
manik matanya yang mengisi rongga di dada..
alunan suaranya yang mengusir penat di raga..
dan rasanya yang menyatu,menjadi pelengkap jiwa..
Untuk bintangku yang kesepian di samping bulan purnama
Sunday, April 04, 2004
Terbanglah..
Masih ingatkah,dulu kau yang mengajarkanku terbang..
Dalam usia fajar,kita mengecap langit yang terbentang luas..
Menyelam di tengah birunya langit yang bertatahkan awan,
dimana semua terlalu indah untuk dapat dipercaya..
Sayangku,sekarang aku sudah lihai dalam setiap penerbangan..
Kutahu benar bagaimana aku harus lepas landas,
dan mendarat di tempat yang nyaman dengan aman..
Mengapa kau masih tinggal di sarangmu,
yang bahkan terlalu tinggi untuk burung sepertimu?
--02.09.99--
Masih ingatkah,dulu kau yang mengajarkanku terbang..
Dalam usia fajar,kita mengecap langit yang terbentang luas..
Menyelam di tengah birunya langit yang bertatahkan awan,
dimana semua terlalu indah untuk dapat dipercaya..
Sayangku,sekarang aku sudah lihai dalam setiap penerbangan..
Kutahu benar bagaimana aku harus lepas landas,
dan mendarat di tempat yang nyaman dengan aman..
Mengapa kau masih tinggal di sarangmu,
yang bahkan terlalu tinggi untuk burung sepertimu?
--02.09.99--
Subscribe to:
Posts (Atom)