Who's turn?
Hitam dibalik jadi putih,
dan putih menggeser hitam,
berganti warna, bertambah sesak.
Mungkin sudah bukan giliranmu.
Sudahlah sana, mengaku kalah.
Walau ini bukan sekedar permainan domino.
Perempuan Senja. Suka menulis sejak mengerti S-P-O-K. Hanya saja sekarang K berganti rupa jadi Kamu. Punya hubungan cinta benci dengan tulisan, rasa dan kenangan.
Sunday, July 23, 2006
Banyak mata
Dia mendaki langit per lapisan,
dari tangga pepohonan hijau,
dan menggali hingga air tanah,
yang menyambung hingga muara.
Mencoba berbagai gatra,
atau apa yang disebut orang aspek,
tak lain dari sudut pandang.
Bagaimana bisa lemah adanya,
mengungguli sempurna nampaknya?
Dia mendaki langit per lapisan,
dari tangga pepohonan hijau,
dan menggali hingga air tanah,
yang menyambung hingga muara.
Mencoba berbagai gatra,
atau apa yang disebut orang aspek,
tak lain dari sudut pandang.
Bagaimana bisa lemah adanya,
mengungguli sempurna nampaknya?
Saturday, July 22, 2006
Learn and try to understand
Belajarlah pada padi yang nampak terlalu sederhana,
atau teratai yang selalu terlihat kumuh...
Dan mungkin saja pada kismis,
sebuah transformasi alami,
yang menaikkan nilai pribadi.
Pelajari saja,
apa yang tak terdapat pada not balok,
dan untaian nada klasik.
Siapa tahu kali ini berguna.
Belajarlah pada padi yang nampak terlalu sederhana,
atau teratai yang selalu terlihat kumuh...
Dan mungkin saja pada kismis,
sebuah transformasi alami,
yang menaikkan nilai pribadi.
Pelajari saja,
apa yang tak terdapat pada not balok,
dan untaian nada klasik.
Siapa tahu kali ini berguna.
Dia yang mengaku nasib
Rupanya perempuan itu dinamai nasib,
yang hendak memburuku kesana kemari.
Menguntitku laiknya bayangan,
menyerupaiku pada bidang putih,
yang tak mungkin hitam.
Tidak tahukah engkau?
Bunga dinamai tak hanya karna warna,
harum, penempatan, kekaguman,
dan pemujaan gadis-gadis padanya?
Mimpi sudah kau manusia ciptakan bunga,
lebih dari sebatas silang menyilang,
walau kau telah adopsi bentuk dan rupa,
bau yang nyaris sama dari pewangi paling mutakhir.
Sayangku, nasibku tercinta...
kau boleh mengaku bunga,
hujankan perhatian,
dan ucapkan kalimat resah,
dalam nada yang terindah...
Tapi kau bukanlah aku,
sebagaimana kata adalah nafasku,
dan bukan untuk menguasai mayapada.
Satu hal yang tak bisa kau curi,
tak bisa kau tiru,
duniamu mencintaiku,
apa adanya aku!
Rupanya perempuan itu dinamai nasib,
yang hendak memburuku kesana kemari.
Menguntitku laiknya bayangan,
menyerupaiku pada bidang putih,
yang tak mungkin hitam.
Tidak tahukah engkau?
Bunga dinamai tak hanya karna warna,
harum, penempatan, kekaguman,
dan pemujaan gadis-gadis padanya?
Mimpi sudah kau manusia ciptakan bunga,
lebih dari sebatas silang menyilang,
walau kau telah adopsi bentuk dan rupa,
bau yang nyaris sama dari pewangi paling mutakhir.
Sayangku, nasibku tercinta...
kau boleh mengaku bunga,
hujankan perhatian,
dan ucapkan kalimat resah,
dalam nada yang terindah...
Tapi kau bukanlah aku,
sebagaimana kata adalah nafasku,
dan bukan untuk menguasai mayapada.
Satu hal yang tak bisa kau curi,
tak bisa kau tiru,
duniamu mencintaiku,
apa adanya aku!
Thursday, July 13, 2006
Foto bicara
Kini bicara tentang kelamnya malam,
yang benar-benar surut terang bintang.
Hanya karna binar mata penuh cahya,
dua pasang dalam sebuah frame hitam putih.
Kini bicara tentang kelamnya malam,
yang benar-benar surut terang bintang.
Hanya karna binar mata penuh cahya,
dua pasang dalam sebuah frame hitam putih.
Monday, July 10, 2006
Spektrum warna baru
Sebut saja hitam muda,
putih tua dan ungu silver.
Selalu diciptakan dalam kita.
Sebuah spektrum warna baru,
dari tiada yang ada,
hingga terbaca nyata.
Sebut saja hitam muda,
putih tua dan ungu silver.
Selalu diciptakan dalam kita.
Sebuah spektrum warna baru,
dari tiada yang ada,
hingga terbaca nyata.
Tuesday, July 04, 2006
Singkat dan padat
Kau sederhanakanku.
Untuk menyebut gelap yang berbulan,
atau sesekali berbintang,
dengan sebutan malam.
Tapi entah mengapa,
24 jam ini sungguh tak sederhana,
bila dipenuhi denganmu.
Yang lebih kaya dari ledakan jutaan meteor.
Kau sederhanakanku.
Untuk menyebut gelap yang berbulan,
atau sesekali berbintang,
dengan sebutan malam.
Tapi entah mengapa,
24 jam ini sungguh tak sederhana,
bila dipenuhi denganmu.
Yang lebih kaya dari ledakan jutaan meteor.
Subscribe to:
Posts (Atom)