Tanda Baca Baru
Jangan salah sangka, jangan salah duga,
jangan salah tebak, kalau lama-lama aku jadi kamu.
Membaca kamu jauh lebih mudah dari merasaimu.
Kata-katamu lembut menyusup,
dibacakan oleh angin yang sembari lewat.
Berdiam di lekuk telingaku lama sekali,
sampai tak larut-larut,
berapa lama pun waktu mengaduknya.
Kalau kau sejujur kata-katamu, mungkin kamu bukan kamu,
aku bukan aku, dan kita sudah menjadi kita.
Kau itu tanda baca, yang menghentikan kalimat-kalimatku yang memburu.
Kau mengisi jeda, tanpa perduli betapa kosongnya dirimu.
Seharusnya tidak begitu, kamu seharusnya tidak begitu.
Tebet, Desember 2007
No comments:
Post a Comment