Nada Cerita Lama
Sebuah buku, dengan lembar-lembar yang menua,
warna kuning menyatakan usianya.
Hanya saja aku tak pernah kesulitan membacanya,
walau kata-kata yang memudar selalu melemahkan akalku.
Aku masih tertawa karna gurauan yang sama,
dengan ujung halaman terlipat,
bercak disana-sini.
Aku masih menangis pada titik koma yang sama,
bukan serupa tapi lagi-lagi sama.
Cerita yang itu-itu saja,
menjadi tempatku mereka ulang petaka,
sembari sesekali mengaku dosa.
Cilandak, Mei 2008
No comments:
Post a Comment