Siang yang Pecah
aku masih teringat siang itu
tidak ada yang bergerak
hanya alis dan keruh mata bercerita
semuanya diam
mungkin kita lupa bernafas
tapi bagaimana hati ini
degupnya mendominasi kebisuan
siang yang nahas itu
mana kutahu kau akan begitu
raut mukamu terlihat kaku
seperti awal kita bertemu
hari ini juga aku berhenti
melepas cinta di ujung lensa
menuang warna di klise film
katamu pecah
tidak mau lagi mengabadikan momen
kalau harus melihatmu begitu menawan
tapi jatuh di tangan lawan
aku masih teringat siang itu
mataku panas
mungkin aku yang harus berhenti
membuatmu gila seperti ini
mengenang cerita, Agustus 2008
No comments:
Post a Comment