Di Belakang Bangku Penonton
dalam keheningan,
bermodalkan empat jemari,
dua kanan dan kiri,
kuciptakan lorong panjang.
Memutarkan film hitam putih,
bisu, masih dalam keheningan,
trrrrssstttt...trrrrsssstttttttt..
begitu banyak titik hitam,
yang malah membuatku mengingat.
Hidup itu luka yang menganga!
Hidup itu diam terpana!
Itu sebabnya aku melupakan luka,
bukan terluka karena lupa.
Cirendeu, April 2009
No comments:
Post a Comment