Undying
Gusarku terbawa mimpi,
kenapa aku masih tinggal diam?
Aku ingin berkemas dan segera pergi,
tak lupa sampirkan sedikit harapan..
Tapi kakiku beku dan kembali aku terpaku..
Terpatrikah sudah lembar ingatan tentangmu?
Hingga raga tetap membatu,
walau ruhku berlari tinggalkannya..
Perempuan Senja. Suka menulis sejak mengerti S-P-O-K. Hanya saja sekarang K berganti rupa jadi Kamu. Punya hubungan cinta benci dengan tulisan, rasa dan kenangan.
Thursday, May 27, 2004
Tuesday, May 25, 2004
aku dan dia
Alam dan detak yang beda,
sungguh bukan kendala!
Kupinta laut menjemputmu saat pasang,
dan sandarkanmu di pantai saat surut..
Kita berangkat tengah hari,
sengaja biarkan senja yang menyambut kita..
Sungguh indah saat kita jelang malam dengan kebersamaan,
di sela pekik tertahan dan peluh yang mengundang..
Alam dan detak yang beda,
sungguh bukan kendala!
Kupinta laut menjemputmu saat pasang,
dan sandarkanmu di pantai saat surut..
Kita berangkat tengah hari,
sengaja biarkan senja yang menyambut kita..
Sungguh indah saat kita jelang malam dengan kebersamaan,
di sela pekik tertahan dan peluh yang mengundang..
Monday, May 24, 2004
Salahku
Salamku di pagi hari dan keluhku di siang hari,
kau balas dengan senyuman..
Sapaku di sore hari dan resahku di malam hari,
kau balas dengan senyuman..
Bukan itu yang aku mau,
bukan kepiawaian,kehebatan,dan keunggulan..
Aku hanya mau waktumu,
dan perhatianmu seutuhnya..
Sedari awal memang ini salahku,
untuk tertarik padamu dan berdebar memilikimu..
Dua tahun yang lalu,
kujatuh cinta pada boneka porselen dalam lemari kaca!
Salamku di pagi hari dan keluhku di siang hari,
kau balas dengan senyuman..
Sapaku di sore hari dan resahku di malam hari,
kau balas dengan senyuman..
Bukan itu yang aku mau,
bukan kepiawaian,kehebatan,dan keunggulan..
Aku hanya mau waktumu,
dan perhatianmu seutuhnya..
Sedari awal memang ini salahku,
untuk tertarik padamu dan berdebar memilikimu..
Dua tahun yang lalu,
kujatuh cinta pada boneka porselen dalam lemari kaca!
Sunday, May 23, 2004
Metamorfosis
Ayahku setetes air,
dia begitu sejuk dan lembut..
Usaha yang tiada henti membuahkan hasil,
dia menikahi ibuku,sebutir intan..
Aku lahir dari rahim ibuku,
berwujud ayah dan bertemperamen ibu..
Itulah sebabnya di terik sekalipun,
aku berbentuk es tipis di permukaan danau..
Sampai aku bertemu seberkas sinar,
yang mempunyai gairah bara api,
dan keteguhan batu karang..
Aku kemudian meleleh,
menanggalkan kepompongku,
dan menjadi wanita di tangannya..
Ayahku setetes air,
dia begitu sejuk dan lembut..
Usaha yang tiada henti membuahkan hasil,
dia menikahi ibuku,sebutir intan..
Aku lahir dari rahim ibuku,
berwujud ayah dan bertemperamen ibu..
Itulah sebabnya di terik sekalipun,
aku berbentuk es tipis di permukaan danau..
Sampai aku bertemu seberkas sinar,
yang mempunyai gairah bara api,
dan keteguhan batu karang..
Aku kemudian meleleh,
menanggalkan kepompongku,
dan menjadi wanita di tangannya..
Dini hari..
Selamat dini hari,sudah lelapkah tidurmu?
Maaf tidak sempat menghubungi,raga yang penat tak mau diajak kompromi..
Dalam setiap lembar ingatan,kau mengisi relung dan pompakan imaji..
Sampai bertemu nanti dalam khayalku..
Selamat dini hari,sudah lelapkah tidurmu?
Maaf tidak sempat menghubungi,raga yang penat tak mau diajak kompromi..
Dalam setiap lembar ingatan,kau mengisi relung dan pompakan imaji..
Sampai bertemu nanti dalam khayalku..
Friday, May 21, 2004
Mimpi Indah
Kuharap aku tidak membangunkanmu..
Langkahku kuperingan,agar suara tidak mengusik tidurmu..
Dan sekarang kau ada di hadapanku,
begitu pulas hingga kuingin melongok ke dalam mimpimu..
Simpul bibirmu begitu menggoda,sehingga aku tidak tahan lagi..
Diam sebentar sayang,aku tengah menyelusup ke dalam mimpimu!
Sungguh suatu maya yang nyata,kamu bahkan menyebut namaku..
Untung desahan yang menggantikannya,sehingga kekasihmu tidak terbangun..
Kuharap aku tidak membangunkanmu..
Langkahku kuperingan,agar suara tidak mengusik tidurmu..
Dan sekarang kau ada di hadapanku,
begitu pulas hingga kuingin melongok ke dalam mimpimu..
Simpul bibirmu begitu menggoda,sehingga aku tidak tahan lagi..
Diam sebentar sayang,aku tengah menyelusup ke dalam mimpimu!
Sungguh suatu maya yang nyata,kamu bahkan menyebut namaku..
Untung desahan yang menggantikannya,sehingga kekasihmu tidak terbangun..
Jawaban aku
Tadi kau bertanya,apa itu dunia?
Aku coba deskripsikan sesederhana mungkin..
Duniaku adalah tempatku berpijak,
tempatku peroleh nafas,
tempatku membangun mimpi,
sambil menunggu hadirnya kamu..
Dan disitulah duniaku yang sebenarnya dimulai..
Tadi kau bertanya,apa itu dunia?
Aku coba deskripsikan sesederhana mungkin..
Duniaku adalah tempatku berpijak,
tempatku peroleh nafas,
tempatku membangun mimpi,
sambil menunggu hadirnya kamu..
Dan disitulah duniaku yang sebenarnya dimulai..
Thursday, May 20, 2004
Kama-ku
Masihkah kau menungguku di bawah rintik hujan?
Dimana kau tak hiraukan tajamnya tetesan air,
tak jua dinginnya hawa malam yang menerpamu?
Inginnya aku menguap dan menjelma menjadi hujan,
yang setubuhi kau dan merasuki sukmamu..
Masihkah kau menungguku di bawah rintik hujan?
Dimana kau tak hiraukan tajamnya tetesan air,
tak jua dinginnya hawa malam yang menerpamu?
Inginnya aku menguap dan menjelma menjadi hujan,
yang setubuhi kau dan merasuki sukmamu..
Aura hari ini
Raga terkikik geli,
dia terpingkal berulang kali..
Sungguh alurku adalah komedi putar!
Tak sanggup sembunyikan rona,
yang kian menggoda..
Biaskan tawa dalam binar..
Raga terkikik geli,
dia terpingkal berulang kali..
Sungguh alurku adalah komedi putar!
Tak sanggup sembunyikan rona,
yang kian menggoda..
Biaskan tawa dalam binar..
Monday, May 17, 2004
Kuharap tidak..
Bila anganku gundahkanmu dan aksiku resahkanmu,
jadikan aku yang pertama tahu..
Kan kukerat perlahan walau terlalu dini,
mencapai perjalanan 'tuk bersenyawa dengan debu..
Bila anganku gundahkanmu dan aksiku resahkanmu,
jadikan aku yang pertama tahu..
Kan kukerat perlahan walau terlalu dini,
mencapai perjalanan 'tuk bersenyawa dengan debu..
Sunday, May 16, 2004
Seorang bagiku..
Seandainya langit menurunkan sedikit sayapnya,
membiarkanku menjenguk bias-bias keemasan yang megah..
Hening yang akmal menggugah keseluruhanku,
membunyikan dawai-dawai yang paling merdu,
tanpa kuharus pahami maknanya..
Sukmaku berpusar..hilang dan timbul,
sampai akhirnya bermuara..
Aku terantuk dan membuka kelopak mata,
sungguh suatu kegilaan yang tak berujung!
Karena aku terbentur dalam hampa..
Hanya mampu mengingat siluetmu,
dan memeluk bayangmu..
Seandainya langit menurunkan sedikit sayapnya,
membiarkanku menjenguk bias-bias keemasan yang megah..
Hening yang akmal menggugah keseluruhanku,
membunyikan dawai-dawai yang paling merdu,
tanpa kuharus pahami maknanya..
Sukmaku berpusar..hilang dan timbul,
sampai akhirnya bermuara..
Aku terantuk dan membuka kelopak mata,
sungguh suatu kegilaan yang tak berujung!
Karena aku terbentur dalam hampa..
Hanya mampu mengingat siluetmu,
dan memeluk bayangmu..
Friday, May 14, 2004
Sebuah Jarak
Rinduku kuhanyutkan pada aliran kecil yang tak berujung..
Anganku kutiupkan pada bayu yang berhembus sepi..
Renungku kulelerkan pada akar yang berlindung dalam bumi..
Sebagaimana rasaku,alam pun bermuara padamu..
Rinduku kuhanyutkan pada aliran kecil yang tak berujung..
Anganku kutiupkan pada bayu yang berhembus sepi..
Renungku kulelerkan pada akar yang berlindung dalam bumi..
Sebagaimana rasaku,alam pun bermuara padamu..
Satu keluh..
Andai aku tak selemah itu,
kau pun takkan sekuat itu..
Untuk datang dan pergi sesukamu,
setelah kau perkosa ruhku,
tak lupa jua sandera rasaku..
Dan aku masih disini menunggu,
tanpa sedikit ragu,
untuk seorang kamu..
Andai aku tak selemah itu,
kau pun takkan sekuat itu..
Untuk datang dan pergi sesukamu,
setelah kau perkosa ruhku,
tak lupa jua sandera rasaku..
Dan aku masih disini menunggu,
tanpa sedikit ragu,
untuk seorang kamu..
His Backside
Langkahnya seirama dalam deru yang menyibak ilalang,
semua menggelap dan seakan menghalangi pandang..
Saat perih mengusik dan tak sisakan terang,
aku mengingatmu dalam remang..
Langkahnya seirama dalam deru yang menyibak ilalang,
semua menggelap dan seakan menghalangi pandang..
Saat perih mengusik dan tak sisakan terang,
aku mengingatmu dalam remang..
Monday, May 03, 2004
Latte
Tak usah kau menengadah,sayang..
aku tidak menjulang sedikitpun..
Bahkan tak usah kau payah menggapaiku,
aku tengah menghampirimu dari ujung lautan..
Nirwanaku terletak pada secangkir kopi,
hal sederhana yang membuatku bahagia..
Memang perjumpaan kita dapat dihitung singkat,
namun dalam uap latte-ku,terdapat tawa dan kebersamaan kita..
Tak usah kau menengadah,sayang..
aku tidak menjulang sedikitpun..
Bahkan tak usah kau payah menggapaiku,
aku tengah menghampirimu dari ujung lautan..
Nirwanaku terletak pada secangkir kopi,
hal sederhana yang membuatku bahagia..
Memang perjumpaan kita dapat dihitung singkat,
namun dalam uap latte-ku,terdapat tawa dan kebersamaan kita..
Sunday, May 02, 2004
Circle of Love
Mungkin angin terlalu kuat meniupku,
karena kutemukan diriku dalam pelukanmu..
Awalnya memang janggal,
tapi kemudian kusadari lakonmu..
Kau selamatkan aku sebelum musim gugur tiba,
hingga aku terhindar dari sentakannya..
Sungguh ternyata sang pohon tidak kuat sama sekali!
Mungkin angin terlalu kuat meniupku,
karena kutemukan diriku dalam pelukanmu..
Awalnya memang janggal,
tapi kemudian kusadari lakonmu..
Kau selamatkan aku sebelum musim gugur tiba,
hingga aku terhindar dari sentakannya..
Sungguh ternyata sang pohon tidak kuat sama sekali!
Subscribe to:
Posts (Atom)