Re-learning
Dia seperti tertatih,
dengan mata yang terlalu,
awasi jalan setapak.
Menyolok sekali,
karna dia bungkuk,
semata beban di punggung.
Tapi tentu dia tidak bodoh.
Masa lalu tak ditinggalnya,
tapi dibungkus rapih,
dan dimasukkan ke dalam backpack.
Katanya,
aku yang sekarang ada karna masa lalu,
entah yang kelam atau cahaya,
tapi terus kubawa di punggungku,
agar aku bisa terus belajar,
dan tidak lagi jumawa.
No comments:
Post a Comment