Sebuah papan selancar
Terkadang aku datang bersama rasa,
yang kau larikan saja dibalik ombak,
serta arus yang luputkan debaran jantung.
Sama seperti masa yang lain,
kan kupergi lekatkan satu-satu,
pada helai hijau kuning,
bisa jadi nyaris coklat,
dan hanya abu-abu.
No comments:
Post a Comment