Sapaan dan Sarapan
Selamat pagi,
kamu menyapaku lewat berkas sinar,
yang malu-malu menerabas blinche kayu,
mengusap sedikit peluh mimpi tadi malam.
Bagaimana mimpimu,
pertanyaan yang lucu,
kembali menggelitik tanya.
Sama halnya kau berkaca,
mau pinjam tempat bedakku?
Kan kamu yang hadir,
di sela-sela mimpi,
menjemput pagi,
tanpa basa-basi.
Selamat pagi, sayang..
hanya ingin menuangkan sedikit rindu,
setetes bergantian dengan kopi kesukaanmu,
maaf kalau kurang manis sedikit asin,
aku belum bosan menangis.
tempat kenangan, mei 07
No comments:
Post a Comment