Memaknai Hujan
Mereka takut pada hujan,
bergairah pada saat yang sama.
Begitu menikmati atmosfer yang ditiupkannya,
tapi tak berani terlalu dekat,
hanya sekedar pandangan lekat.
Hujan seperti dosa,
baunya melekat di rambut dan pakaian,
walau sudah lama mengering.
Tak seperti mereka,
kau mirip aku.
Tak perdulikan basah tubuh,
tak merasa harus mengusap rambut,
dan sembunyikan basah yang menggairahkan.
Samarinda, Oktober 2007
No comments:
Post a Comment