Sebait kata
: memori hujan
Suara hujan,
selalu terdengar seperti nyanyian,
buat telingaku yang mengenangmu.
Kadang lebat begitu menghantam,
kadang ringan begitu menggoda,
seperti pribadimu; hujanku,
yang pernah kukenal dalam.
Biar malam ini banjir,
saat ku dijadikan kekasih hujan,
menghancurkan tubuhku,
tapi mengisi jiwaku.
Medan, Oktober 2007
No comments:
Post a Comment