Pertanda Datangnya Hujan
Aku tidak pernah tahu,
kapan kau akan menangis.
Ketika kau resah,
bergulung-gulung menjadi gelisah,
lalu akhirnya berujung air mata,
aku tak pernah tahu.
Aku hanya tahu kau pernah meminjam renyai hujan,
dari lembaran buku puisi yang entah,
lalu kau sembunyikan baik-baik,
tanpa ijin dan lengkap kalimat,
hanya kau yang tahu dimana.
Untuk hari besar itu, hari baik katamu,
hari yang paling pas suasana hatimu,
dimana kau rebahkan kepalamu,
dan memulai renyai hujanmu.
Aku basah, tidak hanya kemejaku,
tidak karna air matamu.
Cirendeu, Maret 2008
No comments:
Post a Comment