Rahasia Pemenang
Malam ini aku meletakkan sepatu lariku,
telapak yang pegal dan kapalan kukeluarkan dari kaos kaki,
entah keberapa belas pasang yang kukenakan,
hampir sepanjang tahun.
Perlombaan memang belum usai,
tapi aku ingin berhenti.
Trek lari tidak akan pernah habis,
dan takkan pernah lurus,
sama seperti waktu,
yang berjalan dan berputar.
Aku berhenti menjadikan waktu musuh,
bersaing dengan siapa saja,
dan berusaha menjadi yang terbaik.
Malam ini aku sudah tahu apa jawabannya.
Kita semua bisa jadi pemenang,
atas hidup yang entah sampai kapan.
Berdamai dengan kenyataan,
dan berusaha mencari harga diri di sela kekalahan,
karena kita akan selalu kalah dengan kesalahan kita sendiri.
@ left bedside, Juli 2010