Badan, Ruh dan Jiwa
Ribut sekali malam ini,
ketiganya minta makan.
Isi dapur sudah berantakan,
tidak ada apa-apa lagi di lemari.
Mulut sibuk mengunyah, menelan,
bersendawa kepuasan makan dan minum.
Badan kenyang.
Ruh, kali ini sibuk berkelana,
mengelilingi bumi dan angkasa,
dengan tali perak yang erat digenggam,
supaya tak lupa untuk kembali.
Satu-satunya yang abadi,
dihembus oleh-Nya.
Jiwa, tertawa sudah habis sebulan setengah,
berdoa was wes wos, mencari hidayah siang dan malam,
tapi ada yang kurang. Makanan jiwa yang satu lagi....
Bercinta dengan fikiranmu,
baru hening, diam, terpuaskan.
MK3, Sept 2011