Petikan Harapanku
Kedewasaan seharusnya berbanding lurus dengan umur,
yang diiringi toleransi akan dunia yang tidak selalu hitam dan putih..
Mungkin rasa itu ada,namun kekhawatiran seakan berlomba menyainginya.
Jadi sekali lagi akulah kompas dalam aksi kita,sayang..
Maaf,mungkin aku lebih tepat dikatakan jangkar,
karena masih bersikukuh kita hanya lain,bukan beda..
Tak mampukah semangat membaraku menyirami ladang harapanmu?
Biarkan juga aku menggemburkannya dengan jemariku,
yang kau biarkan menari telusuri tubuhmu..
Kalau perlu kubagi dua rentang umur antara kita,
separuh untukku dan separuh lagi untuk kamu..
Sehingga kau yakin rasaku takkan habis dimakan jiwa mudaku..