Sekali ini aku ingin bercerita..
Weekend kemarin aku ke Bali,mengagumkan betapa tempat yang hingar bingar sekalipun butuh berkontemplasi..apakah itu menjadi tradisi hari raya nyepi,ataukah dorongan nurani yang terdalam?
Aku tidak jalan kemana-mana,karena keluar kamar hotel pun harus menggunakan senter..benar-benar kota mati,namun timbul pertanyaan apa sebenarnya arti mati?
Beberapa saat yang lalu aku pernah berpikir,lebih baik aku berada dalam ketiadaan daripada tiada dalam keberadaan,mungkin dua sisi pengertian mati terletak disana..
Waktu pulang bebanku malah bertambah banyak,padahal seingatku aku tidak belanja,aku rasa di dalamnya terlipat rapih karmaku selama di Bali..
Hanya Dia,aku dan kamu yang tahu..