Sunday, June 26, 2005

Kami adalah saya


Kursi sutradara itu untuk kau,
bukan untuk si manis berambut ikal,
dengan kostum minimnya.


Bukan pula punguk perindu rembulan,
yang lengkapi fabel pengantar tidur dari bunda.


Aku dan mereka hanyalah figuran,
kalaupun masih adu pendapat,
paling tidak kami hanya bisa ikuti skenario.


Karna kaulah sang sutradara,
pencanang semua adegan,
dari titik dan koma,
hingga mati ekspresi.


Daya minimal ini,
kami hanya bisa maksimal.

No comments: