Penulisan Ulang
Loteng tua berdebu,
tinggi dalam sendiri dan sepi,
bertahan pada jingkatan kaki,
telanjang tanpa kasut.
Tirai selubungi lantai kayu,
tenggelamkannya dalam suram.
Indah kisah jadi lapuk kayu.
Hingga waktu hadirkan rapuh,
dan koyak membuka tabir.
Entah bagaimana dengan nasib,
yang selalu permainkan kita.
No comments:
Post a Comment