Wednesday, October 26, 2005

Satu testamen


Ibu suka membuang tatap,
dan ayah tertawa kecil,
waktu aku bicara tentang mati.


Disain nisan dengan hiasan di sudut,
bernuansa abu tapi jangan terlihat muram.
Kita semua pasti mati kan?


Jangan lupa kau ambil testamen,
sepucuk surat dalam brankas.
Tertera namamu di amplop.


Bukan kepada yang terhormat suamiku,
tapi untuk yang tercinta bekas pacarku.

No comments: