Sunday, January 30, 2005

Kusam yang minimal..


Tak ada yang minimal,
dalam utuhnya kamu..
Yang kau kira kusam,
nyatanya adalah nirmala..

Saturday, January 29, 2005

Junun


Sebut aku junun,
bergunjing dengan jerih,
bercumbu dengan sukar..


Hanyalah sukma yang meronta,
mengiba dan tak henti mengelik..
Kirai waktu


Ruhku tak bergeming,
mungkin tak bisa,
pun tak ingin..


Biar dihabiskan waktuku saja,
seiring lembaran milik kita,
dengan epilog yang tak bertanda titik..

Thursday, January 27, 2005

Desahan pasir


Penjarakan aku utuh,
dalam riak ombak yang mencumbu pantai,
saat senja aku kan semakin gigih menggapaimu..
Kamu yang sedang berbenturan dengan mayapada,
di sela pasir yang berbisik lirik..
Ataukah ia mendesah?
Frase


Pada kau yang bercumbu begitu mesra pada sepasang telingaku,
susupkan frase yang meliuk-liuk ke ronggaku,
sungguh ku tlah jadikan jejakmu,
membekas, erat, tak lepas..

Wednesday, January 26, 2005

Lukisan imajiku


Gejolak rasa yang teredam pada kanvas,
lengkap dengan sapuan merah meradang,
hanya punya satu tandingan..
Yaitu kamu, yang sempurna dalam lukisan imajiku,
tak luntur oleh guliran waktu..
Lintasan


Mataku lelah,
tapi fikir meronta tuk bicara..
Ia mendesah,
lelah juga berangin-angin,
terbawa lamunan jemu tak henti..


Lalu kutanya,
kau mau apa?
Dan ia menjawab,
jangan jatuhkan pilihan,
terutama berlabuh,
pada mereka yang tak tergapai..
Pegasus


Priaku yang luar biasa,
bagaikan pegasus yang menari,
iringi cahya rembulan..
Semata tuk menjaganya,
bersinar sepanjang malam..

Monday, January 24, 2005

Volume


Jangan takut menjejakkan rasa di lapang dadaku,
sudah kubabat habis lain-lain yang jenuh..
Bilik yang kecil ini sungguh hampir penuh diisikan kamu..
Ringkih


Ingin menggapaimu,
tak terbagi dan utuh..
Tapi rupanya wujudmu masih ringkih,
bisa-bisa nanti kau melayang pergi,
terbawa tiupan bayu..

Sunday, January 23, 2005

missing you..


Kurasakan masih ada sudut relungmu,
mungkin setitik yang belum terjamah rindu,
maka kujaringkan bayu berjengkal-jengkal,
tuk titipkan rasa yang kian menjajah sang senja..
Kata


Pada sebuah janji yang pernah terucap,
detik yang sama kau torehkan nama dan imaji,
pada relung rasa yang takkan pernah luntur..

Saturday, January 22, 2005

Dua baris


Tak ada misteri di balik kelam,
yang ada hanyalah gelap menanti terang..
Aku di tatapmu..


Saat ku masih mereka-reka,
adakah aku di relung rasamu,
terselip di neuron pikirmu,
melayang di alam mimpimu..
Kulihat ku di tatapmu,
setiap kau beranjak tidur,
pun pertama membuka mata..

Friday, January 21, 2005

Waktu


Yang terbilang satu dianggap seribu,
yang terhitung masehi dipastikan detik,
dan nanti aku masih disini,
tak ada yang lebih pasti..
Tear drops


Seperti kelopak yang berat menahan butiran air mata,
pun hati yang kan lega lepaskan bilur yang ada,
langit mendung siapkan renik tuk basahi buana,
dan yang utama tuk penuhi rasa..

Thursday, January 20, 2005

Auf wiedersehen..!!


Biruku yang merah legam,
halusku yang kasar meradang,
indahku yang remuk pun berbekas,
dan rasaku yang patah arang..

Tuesday, January 18, 2005

Dalam hitungan minggu..


Sang pecinta yang luar biasa,
kukira kau hanya memerangkapku,
dalam pesona kepriaan yang tak terbantahkan..
Rupanya kau bekap aku pula,
melalui relung rasa yang teruntuhkan oleh kata-kata..
Mahkota terjatuh untukmu, pertama dan terakhir kali..

Monday, January 17, 2005

Ingatanku


Fajar dengan megah meninggalkan secercah warna,
yang kerap kali ingatkanku padamu..
Sepertinya tadi malam aku benar tertidur,
sembari menahbiskan namamu..
Gerhana


Terik dan mendung tak berjalan beriringan..
Satu sama lain saling mengisi celah awan yang kosong,
berlomba tuk hadirkan getar yang membumi..
Hanya sesekali kau lihat mereka ditengahi atmosfer jingga,
dan itulah senja yang terhitung satu..
Jadi lihatlah mereka yang kan terganti,
bahkan tanpa senja perlu tahu siapa mereka itu..
Karena telah dibuat gerhana total, hanya untukmu!
Rindu senja


Kau yang terlintas di kala senja,
mengisi rindu hingga batas maksimal..
Neuronku tak mampu mencipta kau yang utuh,
dalam satu pun dua rangkaian lembar ingatan..
Rupanya rinduku tlah berbuah dan berlipat ganda..

Tampias duka


Tak dinyana kulihat bunda berkerudung duka,
sekadar memperingan apa yang telah tertera di sana..
Dalam hidup buah hatinya,
yang tak urung terjadi bencana..


Menggiring bayu


Aku lelah dengan permainan menggiring bayu ini,
bertiup kesana kemari, ikuti alur yang tak pasti..
Bila merengkuhmu saja sudah memakan separuh jiwaku,
letih lah aku bila kini kau baru memulainya..
Aku tak ingin menanggung rasa yang tak terbersit,
karena tiada menang pun kalah di dalamnya,
walau rasioku jelas terbinasakan sang rasa mengenaimu..
Asal muaranya..


Telah kuluruhkan keanggunan yang ada tuk kamu,
kulahirkan lengkung senyum termurni dari lubuk rasa,
bahkan tunggal dari yang pernah ada..
Kurasa itu belum cukup dan mungkin tak akan,
sampai jatuhnya guliran yang bermuara di sudut mata..
Kurangkah aku limpahkan rasa padamu?
Kilau


Kerlingan perak rembulan sungguh tak pantas untukmu,
pun ribuan aura langit yang tak sanggup buatmu berpaling..
Lalu untuk apa kau ringankan beban,
pada telaga yang berpantulkan rembulan,
serta lukiskan semburat warna langit?
Sama seperti memberi angin pada sumber mata air..
Torehan rasa


Aku melelehkan gunung es,
menunggunya mengalir setetes demi setetes,
menyusuri lekuk dataran,
dan aku menyatu menjadi air..
Tak pernah terbersit untuk menjadikannya berbeda,
karena ia adalah ia sebagaimana mestinya..
Tapi langit tak berbelas kasih,
runtuhkan terik tanpa henti,
mungkinkah kini ia menguap?

Saturday, January 15, 2005

Siluet


Tak pernah kusangka kau semahir itu,
terutama dalam membaca diriku..
Tapi bisakah kau lihat pantulan di mataku?
Siluetmu sungguh berbalas nirwana..
Seorang matari milikku..


Matariku, seakan ringan bercahaya,
dengan permainan sinar yang hanya perduli waktu..
Terlihat jelas dengan sepasang mataku,
begitu megah dalam jarak terjauh..
Itu sebabnya aku sangat memuja senja,
di balik bukit aku bertemu dengan matari,
yang tak henti meredup jingga..
Tinggalkan aku di suatu masa,
dengan matari yang kutelan bulat-bulat,
dan berakhir di hatiku..
Tanpa tanda titik..


Tak pernah selintasan mimpi ini berhenti merajuk,
menggelitik nurani, membius logika,
semata tuk suburkan rasa..
Apa jadinya nanti sang senja tanpa hujan renik?
Kuharap titik itu takkan pernah tiba..
Mahkota rasa


Pada lubuk rasa yang terkadang lelah bercinta,
tak pernah ada yang singgah begitu mendalam..
Selepas musim berganti, rasa yang dimiliki turut gugur..
Dan itu adalah kenangan bagi si lubuk rasa..


Sampai datang anak kunci yang tunggal,
dengan lekuk yang sempurna dan waktu yang tepat..
Saat itulah segenap jiwa dikerahkan,
untuk mencintai seorang kamu..

Thursday, January 13, 2005

Plot yang pernah tercipta


Aku, jarak, dan kamu..
Waktu lalu menyela masuk,
tinggalkan corat coret disana-sini,
termasuk di relung rasaku..


Aku, jarak, dan kamu..
Masih ingatkah kartu yang kuberi?
Sungguh ingin aku melipat jarak yang terbentang..


Aku, jarak, dan kamu..
Waktu masih terus mengganggu,
mondar-mandir kesana dan kesini,
aku menarik nafas, mencoba tuk bersabar..


Aku, jarak yang mulai bosan, dan kamu..
Ah, terima kasih langit karna sudi turunkan kau..
Hiasi senja indahku dengan renik yang luar biasa..


Aku, jarak yang sudah lari, dan kamu!
Sekarang semua tinggal aku dan kamu..
Lalu muncullah kata kita, dan kita, lalu kita,
selamanya kita..
Tentang kita


Sejurus yang tak pernah jeda,
sabarku yang tak bernihil..
Rupanya sang waktu telah berbaik hati,
membekukan hari-harinya sejenak,
dan membiarkanku tenggelam dalam cerita kita..

Untuk sang pecinta senja..


Kalau ada pahatan yang nyaris sempurna,
teriring di dalamnya sebuah jiwa yang murni,
tak pernah terpikirkan sosok lainnya..
Karena itu semua terwakilkan oleh kau..

Wednesday, January 12, 2005

Beda aku dan mereka..


Carilah sudut terbaik dari keindahannya,
dan tuangkanlah dalam frame yang sempurna..
Tapi hanya aku, dan jadikan selalu aku,
yang tertangkap dalam rasa gemuruh di dadamu..


Monday, January 10, 2005

Seorang hujan renik..


Kau yang hadir di tengah hujan renik,
takkan kubiarkan kau menguap saat matari datang,
terutama setelah kau basahi sekujur poriku..
Aku tak tahu apakah kehadiranmu terencana,
ataukah massa awan yang menggiringmu padaku..
Tapi sungguh kau dapat bernaung padaku,
selama yang kau mau..
Heaven Borrowed


Saat pertama kali melihatmu, mataku perih..
Mungkinkah ada pria yang tercipta begitu sempurna?
Saat mengenalmu, hatiku nyeri..
Melihat jarak yang terbentang dan tak mampu kulipat..
Saat mencintaimu, hatiku bergemuruh..
Akan rasa yang menghidupkanku kembali..
Saat memilikimu, saat ini maksudku..
Tak kuduga surga berada begitu dekat..

Sunday, January 09, 2005

Tiga rangkaian rasa


Pertama,
aku merindukanmu,
tidak tergelitikkah kau disana,
dengan rasa yang menjalar begitu perkasanya?


Kedua,
minutes and hours,
day and night, over and over..
It is all made by human,
but why and why I miss you so much?


Dan ketiga,
memilih adalah sulit,
walau logika dan rasa adalah dua hal yang sama benar!
Putaran waktu


Tiada jarak yang terlalu jauh,
bagi senja untuk menemukan hujan renik..
Dalam putaran waktu semu yang semakin kencang,
disitulah alam kusibak dengan getir yang mendalam..
Just a thought..


Aku cemburu pada duniamu,
pada para pelaku didalamnya,
pada dingin yang menemani lirihmu,
pada hujan yang nyaris meresap di tubuhmu,
dan lucunya..pada lensa kameramu!

Saturday, January 08, 2005

5.00 pm


Kecintaan senja pada hujan renik,
usai sudah dengan pengingkarannya..
Setelah berkali-kali bersatu pada titik kebetulan,
akhirnya senja menemui titik cerah..
Kini senja semakin mendalam,
memberikan lengkung terbaiknya,
tepat saat hujan renik menyentuh permukaan buana..

Friday, January 07, 2005

Senja kah?


Aku ini senja,
yang ingin hadir di hidupmu..
Baik seusai terik yang membakar,
pun sebelum malam yang kelam..
Tapi jangan khawatir,
aku bisa bertransformasi..
Menyulap wujudku menjadi apa pun jua,
dan kapan pun jua..
Karena aku bukanlah aku,
tanpa seorang kamu..
Kisses


Tolong beritahukan bagaimana caranya,
untuk makan melalui telinga,
dan minum melalui hidung..
Aku tak ingin hapuskan kamu,
yang teraroma dan terasa di bibirku..
Beda yang jamak


Kukira ku tiada berbeda,
karena kau yang tiada bercela..
Tapi telah jatuh musim yang berbeda,
yang tunjukkan hasil selontaran doa..
Two sides of us


Sangat kunantikan,
kau yang luar biasa..
Yang membuatku teramat bangga,
sekaligus bersahaja dalam kebersamaan kita..

Thursday, January 06, 2005

Versus


Alam yang menguji coba,
kuanggap saja kau tengah bercanda..
Tapi kau lupa satu hal,
dan senja ini kuberi tahu ya..
Kau yang abadi tentu saja lebih akmal dariku..
Aku ini hanya perempuan,
yang hidup sekali di buana..
Jadi maaf saja kalau aku bersikeras,
menyanggupi tantanganmu..
Kan tadi sudah kubilang,
hidupku cuma sekali..

Tuesday, January 04, 2005

Not this kind


I have been through a mountain ride,
fighting all my fear factors,
and even riding a roller coaster..
But not this kind, not you..
I just can not stand of the adrenaline..
Words


Kuharap seseorang mulai menghitungnya,
karena aku mulai kebanjiran kata-kata..
Yang menumpuk begitu padat dalam otakku,
tanpa bisa imbangi kecepatan menulisku..
Dan itu semua dari kamu,
atau tepatnya rasa atas kamu..

Ingatanku


Benarkah itu kau,
yang meredakan terik matari,
dan mempertegas sinar bulan?
Sekali-kalinya kau hadir,
bisakah kau tampakkan diri sejenak?
Agar aku tahu bagaimana harus mengingatmu..

Is it a sign?


Senja tadi ada gejala alam yang langka,
gerhana bulan terjadi tepat di atas kepalaku..
Itu sebabnya kamu terlihat bersinar,
tepat diantara bintang-bintang..

Monday, January 03, 2005

Promises


Rupanya ganti musim rasa pun menyurut,
tinggalkan pinta membumbung,
yang tak diikuti daya..


Saturday, January 01, 2005

Tanda tanya lagi..


Kerap beriringan tanya yang menggoreskan luka,
terutama saat guliran waktu adalah jawabannya..
Ternyata tidak bijak untuk mengetahui segalanya..