Air Mata Gelisah
Aku ingin menangis.
Kata-katamu selalu mengeletek luka,
yang tak pernah sembuh karna waktu,
jadikanku fana sebelum abadi itu kubingkai.
Bagaimana aku bisa bermimpi,
sebelum pejamkan mata...
Bernyanyi sebelum menyela nafas,
bercinta sebelum menemukanmu?
Kaulah kepulan asap dari sebuah ceret yang berbunyi nyaring,
keluar dari didihan kata-kata yang kugodok hingga matang,
keluar aslinya, keluar asinnya, serasa dan memang benar,
habis terendam air mata.
No comments:
Post a Comment