Pulang Kembali
Jangan kau pulang padaku,
biar waktu menyebutnya rotasi.
Mengembalikan mimpi,
melekatkannya pada jam besar,
yang masih bersuara rendah,
bertik tok di sudut ruang toko antik.
Jangan kau pulang padaku.
Kini tengah kucari,
genting keramik yang kau susuri,
dengan isak tangis,
dan kata seadanya.
Kemudian berikan aku waktu.
Tuk menyusun abu,
dari derita yang kau bakar,
atas nama cinta yang lain.
No comments:
Post a Comment