Perempuan Senja. Suka menulis sejak mengerti S-P-O-K. Hanya saja sekarang K berganti rupa jadi Kamu. Punya hubungan cinta benci dengan tulisan, rasa dan kenangan.
Monday, December 27, 2010
Aku meleleh,
jauh dari matari,
terlalu dekat dengan luka hati.
@rumah4, Des 2010
Aku ingin menangis habis-habisan,
tapi jauh betul jarak ke hatimu.
Kamu tuli,
hanya untuk mendengar lautan sedihku.
on the road, Des 2010
Tuesday, December 21, 2010
Malam Baik Untuk Bercerita
Cerita yang manis,
mengetahui kau berbohong entah untuk apa,
tanpa bertanya aku hanya diam,
pura-pura tidak tahu,
enggan melempar pandangan,
"bahkan begitu pun kau tak bisa jujur?"
Cerita yang manis,
melihat kau memilih jalan benar menuju kesalahan,
mementingkan etika dan cita-cita daripada mimpi dan hati,
namun tetap hati ini, suatu yang pernah kupercaya mustahil,
masih berdetak forte saat nama yang hanya serupa namamu disebut,
Cerita yang manis,
untuk tetap menulis ini,
bertahun-tahun setelah kau tiada, atau bahkan kau belum ada.
Kenapa terjadi begini, hingga di setiap ramalan,
begitulah nasib jiwa-jiwa yang percaya hati,
benar diciptakan setengah untuk masing-masing?
Cerita yang manis,
walau kini aku masih menunggu kau muncul setelah hujan reda,
aku, hati, dan hati-hati di balik jendela kamar,
tanpa sepotong atap pun untuk melindungi?
Kita hidup dari harapan,
rangkaian kata yang jadi cerita,
dan kepercayaan tentang suatu hari nanti.
Aku hidup,
juga untuk mewujudkan,
cerita yang manis.
fairytale, @rumah4, 20 Desember 2010
Sunday, December 19, 2010
Kamu yang terindah, yang pernah hadir dalam komposisi nafasku.
Bahkan saat menedung resah bergayut di retina matamu,
aku yakin sendja adalah sendja, yang selalu indah.
Lalu apa artinya sebuah hitungan waktu,
detik menit jam bulan tahun...dan tahunan.
Apa artinya sebuah perilaku yang muncul dari pemikiran,
tindakan yang keluar dari hati,
sebuah aksi dan reaksi.
Suatu hari nanti, walau kita tidak bersama,
walau yang membawa namamu bukan milik kita,
tetap selalu ingat, seribu hal baik tentang kita,
bukan tentang aku.
Dan teruskan itu kepada mereka yang membutuhkan.
Karena memang sudah saatnya,
cerita itu berpindah tangan.
Biarkan mereka menulisnya,
dan mempercayainya terlebih dahulu.
@rumah4, Desember 2010
Sunday, October 31, 2010
Musim Pertunjukan Lagi
Menghitung kebenaran di balik degup jantung,
jawabannya adalah selalu ya dan tidak pernah tidak.
Walaupun tidak ada kata-kata, tidak pernah ada air mata.
Memberikan tanpa menjanjikan,
menjalani tanpa meragukan,
karena sama-sama tahu alur ceritanya.
Hingga kembali musimnya pertunjukan,
dan semua sibuk membuat pesanan.
Membuat corekan, menatah, menyungging wayang,
hingga memasang cempurit.
"Sebentar lagi waktu kita!
Dan Tuhan adalah sang dalang."
Aku yang setengah jadi,
melihatmu bicara dengan suka cita.
BV, amazing dejavu - 28 Oct 2010
Setelah Pentas
Menulis untuk memperbanyak waktu kita,
biar debu teka-teki naik mengudara,
meninggalkan segerombolan tanda tanya (saja).
Ada apa dengan baju ganti dan stocking-mu?
Ada apa dengan kegelisahanmu?
Aku sesungguhnya tidak perlu balik bertanya.
Segala sesuatu yang nampaknya kuat tidak selalu pasti,
hanya saja selalu ada yang hilang bersama waktu,
sebagaimana ada yang tumbuh seiring tik tok usia.
Sekarang bukan lagi kata 'masih',
kita sudah tidak muda.
Tapi aku selalu muda untuk untuk menunggu hidup,
arti sebenarnya,
keresahan sejujurnya.
Menunggu hidup beberapa bulan lagi.
Dan bila aku sial,
beberapa tahun untuk dihabiskan.
Sendja Bening, 29 Oktober 2010
Tuesday, October 26, 2010
Cerita yang berulang, di fase hidup berbeda,
pelaku terus menerus sama,
hanya masalah yang berganti.
Bukan purwa bukan klithik,
tapi kita berdua tahu kita siapa (dan yang mana).
Malam sudah turun menggeser sendja,
hanya sedikit waktu sebelum kita pudar,
menghilang bersama naiknya matahari.
PI, 26 Okt 2010
Sunday, September 19, 2010
Here it goes again,
another hook.
Can feel it hanging in my chest,
when heart is too weak to be spoken,
and I can't hear a thing.
Not a drop,
not a whisper,
just silent.
But I know it's bleeding badly,
just now.
Senayan, September 2010
Thursday, September 02, 2010
Aku rasa kamu adalah nyata,
sebagaimana logikaku merasakanmu.
Kamu tidak lagi jauh di ujung mimpi,
dan tidak lagi asing dalam dunia.
Jembatan antara sadar dan tak sadar sudah hancur,
malam ini takkan lagi terasa panjang dan pudar.
I'll see you when I see you.
Homey, September 2010
Friday, July 09, 2010
Barang-barang di rumahku mudah terbakar,
setiap kesedihan memuncak dan airmata menetes,
tetesannya mengalir ke arloji, pigura, buku,
menjadi laiknya bensin..
Bila mereka mengakhiri tangis dengan senyum,
barang-barang itu selamat, tidak hangus terbakar.
Lain halnya bila malam tak ditutup dengan damai,
maka terdengar tinnggg! Mirip bunyi pematik api,
bersamaan dengan terpejamnya mata karna perih.
Itulah sebabnya aku berkata pada setiap yang datang,
dan beristirahat satu, dua jam,
apalagi menginap.
Jangan kalian pelihara bibit kesedihan di rumah ini,
tinggalkan saja di depan pintu rumahku,
atau masukkan dalam kotak pos dekat pagar,
biar dibawa angin lalu yang bertugas tiap menit.
Jangan biarkan rumahku hancur, bukan karna banjir airmata,
yang masih bisa kering walau sedikit rusak.
Tapi karna kebakaran yang meluluhlantakkan hati dan kenangan di dalam,
dan menyisakan hanya abu untuk menyambut sakramen taubat.
Jangan biarkan,
lebih baik kau tak usah datang berkunjung.
Resting House, Juli 2010
Sunday, July 04, 2010
Sayang, aku seperti sudah gila!
Aku bicara sendiri dengan aksara yang berserakan di pandang mataku, aku melihatnya bangun dan menyusun utuh tubuh untuk kemudian berdiri tegak, tanpa ragu dia menyapu koma dan menendang titik, menghirup sisa harum air mata di antara kata, menjadikannya nyawa.
Aku melihatmu, terpisah dari detik ini dan kenyataan ini, seakan-akan terbelah dua. Tapi dua-duanya nyata! Hidupmu sungguh terlalu benar untukku eliminir, tentu tidak dengan romantisme yang kau genggam erat di retak hatimu.
Hatimu pernah retak karenaku. Aku yang lupa daratan, yang asyik dengan duniaku sendiri. Biar mereka bilang aku gila.....diam-diam aku masih bisa melihatmu. Kamu yang hidup sampai hari ini, dan kepingan diriku yang kutitipkan untuk bahagia denganmu.
Tidak Ada Transisi, Hanya Ada Abadi
Saturday, July 03, 2010
Malam ini aku meletakkan sepatu lariku,
telapak yang pegal dan kapalan kukeluarkan dari kaos kaki,
entah keberapa belas pasang yang kukenakan,
hampir sepanjang tahun.
Perlombaan memang belum usai,
tapi aku ingin berhenti.
Trek lari tidak akan pernah habis,
dan takkan pernah lurus,
sama seperti waktu,
yang berjalan dan berputar.
Aku berhenti menjadikan waktu musuh,
bersaing dengan siapa saja,
dan berusaha menjadi yang terbaik.
Malam ini aku sudah tahu apa jawabannya.
Kita semua bisa jadi pemenang,
atas hidup yang entah sampai kapan.
Berdamai dengan kenyataan,
dan berusaha mencari harga diri di sela kekalahan,
karena kita akan selalu kalah dengan kesalahan kita sendiri.
@ left bedside, Juli 2010
Saturday, June 12, 2010
Tuhan diam di ujung hidungku…
Tiap kubicara kutak bisa lihat Dia,
tapi kutahu sepertinya Dia mendengar.
Tuhan tinggal disana,
di suatu titik rawan tak terlihat.
Hanya ujung lidah kebenaranku yang menggapai-Nya,
bukan kata-kata yang hilang menjadi asap dan debu.
Tidak ada yang bisa jadi Tuhanku,
mereka terlalu dangkal untuk berada di tengah,
antara otak, mulut, dan hatiku.
Hanya Tuhan yang tinggal diam di ujung hidungku,
Dia yang mampu.
BV, 12 Juni 2010
Friday, May 14, 2010
Kalau ada seribu langkah boleh terulang kembali,
tanpa nafas tertahan dan jam pasir yang dijungkirkan,
akankah kita bertemu dan berjabat tangan,
mengucapkan nama masing-masing,
sebelum akhirnya berlalu dengan beberapa senyum?
Kalau ada seribu tawa yang bisa digemakan kembali,
tanpa perlu diingat kapan dan kenapa,
akankah kita sekarang duduk bersebrangan,
menghitung centimeter yang nyata,
dan puluhan meter yang tak terbaca?
Kalau ada seribu tangis yang dapat disurutkan,
tanpa harus menggenangi bola mata,
akankah kita sekarang beradu punggung tanpa bersentuhan,
menggerutu dan mengeluh, pada dinding yang using?
Sungguhkah rasa itu tdk pernah ada?
Aku ingin melihat senyummu tanpa harus ku menangis,
Aku ingin bahagia tanpa kau berduka,
Bisakah kita menempuh jalan berdua?
Atau haruskah kita mendua? Hati dan logika?
@ office :: 14 Mei 2010
Monday, May 03, 2010
Ada tanda tanya di balik titik,
selalu di cerita kita.
Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
Wednesday, April 28, 2010
Kalau tiap mengucapkan sumpah anggota dewan harus jujur ya susah,
sudah telanjang juga isi hati siapa yang tahu?
@fiksimini #fiksimini
Telanjangya kali ini tidak membuatku bernafsu,
dia menceritakan masa lalunya yang penuh debu.
@fiksimini #fiksimini
Monday, April 12, 2010
"believe it or not,
i can smell the jittery..
just across my mind..
flying and evaporating..
our old nick names,
cute and irritating one,
our old argument,
about soccer, the team, and off course,
the final score.
believe it or not,
i can see the gulp..
without actually seeing it,
or hearing it..
that's the jittery..
and it ain't mine.."
sunday moment
Friday, April 09, 2010
@pastor_kepala Silahkan anakku RT @mistybusy: Saya mengaku..
begitu kedua hp kami berkicau dipisahkan jendela bilik pengakuan dosa.
@fiksimini #fiksimini
Aku ketinggalan bus usia, '
padahal hari ini aku ulang tahun.
Nafasku habis di halte ini.
@fiksimini #fiksimini
Kasihan dia pd kakinya yg pegal,
segera dicopot dan dititipkan pd tkg refleksi. '
"Maaf mas,kami gak terima kaki plastik."
@fiksimini #fiksimini
Monday, January 04, 2010
Di antara terik matari dan pasir,
aku kehilangan jejak hari dan tanggal.
Tapi tiada hitunganku luput,
akan jumlah hari ku jauh darimu.
Bali, NYE 09-10