Dejavu
Membayang di balik mata ini,
lembaran memori setumpuk tebalnya.
Sungguh ingat genggam tangan,
lewati penggalan arus lalu lintas,
dan aku, percaya.
Kupetakan jingkat kaki dalam tari unicorn,
dalam sinar rembulan dan tampias air,
kakiku basah, mataku basah..
Sematkan ini pada telinga kananmu,
aku telah jatuh lagi dalam rasa,
kepadamu.
No comments:
Post a Comment