Sunday, July 31, 2005

Pasir dan harapan


Adalah merah yang mencapai puncak,
dan putih menua di ujung cakrawala,
saat degup jantung berdebat lebih keras.


Pada tekanan kaki (dan) kaki atas pasir,
juga rebah karna sukarku,
kau rupanya lantang menjawab.


Senja dalam senandung matari terbenam,
adalah derai air mata, yang datang dari hati.

No comments: