Monday, December 18, 2006

Cerita Berbangsa dan Bernegara

1.
Jakarta yang dulu kukawini,
bukan sekali tapi dua, tiga kali.
Sampai berkali-kali kawin mengawini.

Jakarta lelah, hendak membuang sepah,
tertawa-tawa dengan mulut bau sampah,
tidak lupa sumpah serapah..

Muak sudah dengan tenang yang kucari,
sampai ujung rambut berdiri.

Jakarta raya, menidurkan mimpi-mimpi.
Dengan tatapan dingin, derita tak terperi.

2.
Aspal yang sama, terbentur ban mobil sudah untung,
bila derita, cerita, air mata, itu baru buntung.

Jembatan yang sama, menjembatani fungsinya.
Tentu tuk permudah, bedakan satu dari yang lain.
Yang lewat di atasnya dan yang tinggal di bawahnya.

Taman kota yang sama, hijau berganti coklat,
meranggas siapa yang perduli, dan kini penuh dengan kabut (asap).
Pemulung butuh tempat tinggal,
bangunan rumah pak menteri dari semen dan beton,
tidak bisa dibongkar dan dijadikan gubuk,tuan..!

No comments: